Laporkan Masalah

Karakterisasi Citra Ultrasonography (USG) untuk Mendeteksi Cacat Bahan Menggunakan Metode Gray Level Co-Occurance Matrix (GLCM)

FEBY RIZKA ANISYA, Prof. Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si.

2024 | Skripsi | FISIKA

Salah satu bahan yang mempunyai cadangan berlimpah di dunia adalah aluminium.  Aluminium memiliki kelebihan diantaranya massa jenisnya yang rendah, kemampuan menahan korosi, harga yang murah, konduktor listrik dan panas yang baik, serta ketahanan oksidasi. Manfaat dan akibat massa jenis yang rendah pada aluminium menyebabkan aluminium mudah dibentuk dan ringan,  namun tetap tergantung pada pengaplikasiannya. Kemampuan menahan korosi dan ketahanan oksidasi adalah proses kimia yang penting dan sering kali terkait, tetapi memiliki konteks dan implikasi yang berbeda, korosi spesifik untuk kerusakan material (biasanya logam) akibat reaksi kimia dengan lingkungan sedangkan oksidasi adalah proses kimia yang lebih umum di mana suatu zat kehilangan elektron, sering kali berinteraksi dengan oksigen. Dalam bidang Industri, aluminium banyak digunakan untuk aplikasi komponen otomotif atau kendaraan tempur karena material yang tahan aus dengan kekerasan permukaan yang tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kebutuhan tersebut adalah dengan proses pengerasan permukaan melalui metode coating. Coating memiliki tujuan untuk mengendalikan korosi yang paling baik di kalangan proses pelapisan lainnya seperti penggunaan inhibitor korosi, proteksi katodik dan penyemprotan air dengan kontrol pH. Pada penelitian ini akan dilakukan variasi ketebalan cat dan frekuensi pada lapisan aluminium yang sebelumnya sudah digunakan untuk memberi retakan atau cacat. Metode pencitraan ultrasound dengan perancangan sistem pengenalan ciri atau identifikasi ciri berbasis fitur Grey Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) dengan variasi frekuensi ultrasonik 5 MHz, 7,5 MHz, dan 10 MHz untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap gambar yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tebal coating akan memiliki kecerahan yang lebih rendah dengan perbedaan fitur GLCM antara keduanya, seperti kontras, korelasi, homogenitas, dan energi. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan untuk proses identifikasi atau deteksi keretakan atau cacat aluminium pada bahan yang telah ditutup menjadi salah satu solusi dengan hasil karakterisasi citra ultrasonografi aluminium yang telah digores serta yang telah di coating yang akan ditampilkan pada layar monitor ultrasound

Salah satu material yang memiliki cadangan melimpah di dunia adalah aluminium. Aluminium memiliki beberapa kelebihan antara lain kepadatannya rendah, kemampuan menahan korosi, harga yang murah, penghantar listrik dan panas yang baik, serta tahan terhadap oksidasi. Manfaat dan akibat dari kepadatan aluminium yang rendah membuatnya mudah dibentuk dan ringan, tetapi tetap saja tergantung pada aplikasinya. Ketahanan terhadap korosi dan ketahanan terhadap oksidasi merupakan proses kimia yang penting dan sering kali berkaitan, tetapi memiliki konteks dan implikasi yang berbeda, korosi khusus untuk kerusakan suatu material (biasanya logam) yang diakibatkan oleh reaksi kimia dengan lingkungan sedangkan oksidasi merupakan proses kimia yang lebih umum di mana suatu zat kehilangan elektron, sering kali berinteraksi dengan oksigen. Di sektor industri, aluminium banyak digunakan untuk aplikasi komponen otomotif atau kendaraan tempur karena merupakan material yang tahan aus dengan kekerasan permukaan yang tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah proses pengerasan permukaan melalui metode pelapisan. Pelapisan bertujuan untuk mengendalikan korosi dengan sebaik-baiknya di antara proses pelapisan lainnya seperti penggunaan inhibitor korosi, proteksi katodik dan penyemprotan air dengan kontrol pH. Dalam penelitian ini, akan dilakukan variasi ketebalan dan frekuensi pengecatan pada lapisan aluminium yang sebelumnya telah digunakan untuk membuat retakan atau cacat. Metode pencitraan ultrasonik dengan merancang sistem pengenalan atau identifikasi fitur berbasis fitur Gray Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) dengan variasi frekuensi ultrasonik 5 MHz, 7,5 MHz dan 10 MHz untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap citra yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tebal lapisan, maka tingkat kecerahan semakin rendah dengan adanya perbedaan fitur GLCM antara keduanya seperti kontras, korelasi, homogenitas dan energi. Diharapkan pula penelitian ini dapat digunakan untuk proses identifikasi atau pendeteksian retak atau cacat aluminium pada material yang telah dilapisi, menjadi salah satu solusi dengan hasil karakterisasi citra ultrasonografi aluminium yang telah teretsa dan yang telah dilapisi yang akan ditampilkan pada layar monitor ultrasonik.

Kata Kunci : Pencitraan, Ultrasonografi USG), Plat Aluminium, Coating, GLCM

  1. S1-2024-462103-abstract.pdf  
  2. S1-2024-462103-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-462103-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-462103-title.pdf