Laporkan Masalah

PEMETAAN SATUAN LAHAN UNTUK ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN, POTENSI AIR DAN ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN SUB DAS PADAS DAS BENGAWAN SOLO

ISMAJATI SAVITRI, Drs. Senawi, M. P.

2006 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemamp:.ian lahannya dapat menyebabkan degradasi lahan dan penurunan kondisi hidrologis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dan kemampuan laha.'1 serta potensi air untuk wcrumuskan altematif penggunaan lahan yang mampu menghasilkan tata air yang baik di Sub DAS Padas DAS Bengawan Solo. Peneiitian ini menghasilkan kelas kemampuan lahan dan potensi air yang dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan dalam pengelolaan dan pengembangan Sub DAS Padas DAS Bengawan Solo. Disarnping itu juga dapat menambah pustaka ilmiah untuk penelitian yang terkait dengan pemberdayaan sumberdaya lahan dan air. Analisis kemampuan lahan dan potensi air dilakukan pada satuan lahan. Pemetaaan satuan lahan dilakukan dengan overlay Peta Kelerengan, Peta Jenis Tanah dan Peta Penggunaan Laban. Kemampuan lahan ditentukan dengan analisis pencocokan antara data karakteristik setiap satuan lahan dengan tabel kriteria klasifikasi kemampuan lahan. Potensi air ditentukan dengan analisis neraca air Thomthwaite dan Mather (1957). Hasil analisis menunjukkan bahwa di Sub DAS Padas terdapat kemampuan lahan kelas L II, II!, V dan VIII. Luasan kemampuan lahan kelas I sebesar 504,422 ha; kemampuan lahan kelas II sebesar 138,041 ha; kemampuan lahan kelas III sebesar 800, 184 ha; kemampuan lahan kelas V sebesar 562,587 ha; kemampuan lahan kelas Vlll sebesar 920, 189 ha. Hasil analisis neraca air menunjukkan bahwa potensi air Sub DAS Padas adalah 21.117.600,77 m3/tahun dengan indeks kekeringan termasuk kriteria kekurangan air sedang. Untuk menghasilkan tata air yang baik disaran.kan mengubah penggunaan lahan sesuai dengan kemampuan lahannya, yaitu hutan, hutan rakyat, sawah tadah hujan dan sawah irigasi pada kemampuan lahan kelas VIII mePJadi kawasan lindung; sawah tadah hujan, sawah irigasi, sema.k dan tegalan pada kemampuan lahan kelas V menjadi hutan produksi, hutan pada kemampuan lahan kelas III menjadi hutan produksi; tegalan, hutan rakyat dan sema.k pada kemampuan lahan kelas III menjadi agroforestry; tegalan pada kemampuan lahan kelas II menjadi agroforestry

Land use which not suitable with land capability can causing degradation of Jand and condition of hidrologis. The aim this research is to knows characteristic and land capability, water capacity for making land use alternative which have good water yield in Pad.as S????Watersed of Bengawan Solo Watershed. This research wil1 resu1t of data and infonnation to support controlling and plamring natural rewmce, especially for land capability and water capacity, so it can used as input and consideration in development and management of Padas Sub-Watershed of Solo watershed. Beside that it can done as literature for other research at development water and Jand resource. The unit area as based the land capability and water capacity analysis. Unit area mapping is obtained from overlay map of topography, map of ground type, and map of land use. Land capability analysis use the matching analysis between land characteristic with the criteria of classification land capability. Water capacity analysis use the water balance Tbomthwaite and Maher (1957). Results of analysis indicate that the Padas Sub-Watershed own the land capability class l, class ll, class Ill, class V and class Vlll The land capability class I was 504,422 ha; land capability class II was 138,041 ha; land capability class III was 800,184 ha; land capability class V was 562,587; land capability class VIII was 920,189 ha. Result of analysis water balance indicate that the water capacity Padas S???? Watershed was 2 L 117 .600, 77 m3 /year and aridity index was water insuffiency. For produced the good arrange water to be suggested. altering land use as according to land capability. that is forest. community forest. wet ricefield and irrigation rice field at land capability class VIII become covert area; wet ricefield, irrigation rice field, non irigated dry field and bush at land capability class V become production forest. furest at land capability class III become production forest; non irigated dry field, community forest and· bush at land capability class m become agrofurestty; non irigated dry field at land capability class II become agroforestry.

Kata Kunci : kemampuan lahan, potensi air, arahan penggunaan lahan

  1. Abstract.pdf  
  2. Bibliography.pdf  
  3. Table_of_Content.pdf  
  4. Title.pdf