Hubungan Antara Akses Terhadap Pangan dan Tingkat Keragaman Asupan Pangan dengan Status Gizi pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Kalibawang dan Sentolo
SYARIFAH NURHALIZA, Janatin Hastuti, S.Si., M.Kes., Ph.D; Rahadyana Muslichah, S.Gz., M.Sc
2024 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar Belakang: Gangguan status gizi biasa ditemukan di Kecamatan
Kalibawang dan Sentolo. Status gizi dipengaruhi oleh asupan makan yang beragam
dan penyakit infeksi. Akses terhadap pangan yang baik akan membentuk kebiasaan
pola makan yang beragam bagi anak untuk mengoptimalkan perbaikan status gizi. Tujuan:
Mengetahui hubungan akses terhadap pangan dan tingkat keragaman asupan pangan
dengan status gizi siswa sekolah dasar di Kecamatan Kalibawang dan Sentolo. Metode:
Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional pada
siswa sekolah dasar kelas 1-6 berjumlah 382 (laki-laki = 191, perempuan = 191) yang
telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel diambil menggunakan metode
consecutive sampling. Instrumen yang digunakan, yaitu kuesioner akses
pangan untuk mengetahui kemudahan akses pangan, kuesioner Individu Dietary
Diversity Score untuk mengukur tingkat keragaman asupan pangan, data tinggi
badan dan berat badan untuk mengukur status gizi, WHO-Anthro plus untuk
pengelompokkan status gizi, serta form Recall-24 jam untuk penggalian
asupan makan harian. Uji Statistik yang digunakan adalah uji Spearman
Correlation dan Kruskal-Wallis H. Hasil: Terdapat perbedaan
skor akses pangan pada setiap kategori status gizi (p=0.027). Terdapat
hubungan yang korelasinya sangat lemah dan searah antara akses pangan dengan
status gizi (rs=0,117; p=0,023), tidak terdapat
hubungan antara tingkat keragaman pangan dengan status gizi (p 0,788),
dan terdapat hubungan yang korelasinya sangat lemah dan searah antara akses
pangan dengan tingkat keragaman asupan pangan (rs=0,126; p=0,015).
Kesimpulan: status gizi berhubungan dengan akses terhadap pangan, tetapi
tidak berhubungan dengan tingkat keragaman asupan pangan.
Background: Nutritional
status disorders are commonly found in Kalibawang and Sentolo
districts. Nutritional status is affected by varied dietary intake and
infectious diseases. Access to good food will form varied eating habits for
children to optimize their growth, optimum growth of flowers will help children
reach normal nutritional status. Objective: To
know the relationship between access to food and the level of diversity of food
intake with the nutritional status of primary school students in Kalibawang and
Sentolo districts.Methods: Analytical
observasional research with cross sectional design in elementary school
students of the 1st to 6th grades totaled 382 (men = 191, women = 191) who have
met the inclusion and exclusion criteria. Samples were taken using consecutive
sampling. Instrumens used, namely, a food access questionnaire to determine the
ease of access to food, an Individual Dietary Diversity Score to measure the
level of food intake diversity, height and weight data for measuring
nutritional status, WHO-Anthro plus for grouping nutrition status, and a
Recall-24 hour form for digging daily meal intake. The statistical test used is
the Spearman Correlation test and
Kruskal-Wallis test. Results:There are differences in the scores of food access scores in
each nutritional status category (p=0.027). There is a very weak
and unidirectional correlation between food access and nutritional status
(rs=0.117; p=0.023), there is no relationship between the level of food
diversity and nutritional status (p 0.788), and there was a very weak and unidirectional correlation between food
access the level of food diversity (rs=0.126; p=0.015). Conclusion: nutritional
state of elementary school students relates to access to the food, but does not
relate to the extent of nutritional diversity.
Kata Kunci : anak, akses pangan, status gizi, tingkat keragaman asupan pangan