Efek Pemberian Ketamin-Silazin dan Propofol pada Perubahan Denyut Jantung dan Frekuensi Napas Anjing Lokal (Canis Familiaris) Menit 0-15
EKA WAHYUNI ANAMIKA, Dr. drh. Dhirgo Adji, M.P.
2024 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN
Anestesi merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan kesadara, respon, dan imobilitas untuk tujuan tertentu. Efek anestesi secara umum yaitu mendepres central nervous system (CNS), sistem kardiovaskular dan sistem respirasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ketamin-silazin dan propofol selama 0-15 menit terhadap denyut jantung dan respiration rate pada anjing lokal (Canis familiaris).
Penelitian ini menggunakan delapan ekor anjing lokal sehat dengan berat rata-rata 7 kg, kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok A merupakan anjing yang diinjeksi dengan ketamin (dosis 10 mg/kg, konsentrasi 10%) - silazin (dosis 2 mg/kg, konsentrasi 2%) secara intramuskular. Kelompok B merupakan anjing yang diinjeksi dengan propofol (dosis 7 mg/kg, konsentrasi 10%) secara intravena. Denyut jantung dan frekuensi napas akan tervisualisasikan oleh surgery monitor. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji two-way Anova.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan pada denyut jantung terhadap waktu, jenis anestesi (ketamin-silazin dan propofol) dan interaksi antara waktu dengan jenis anestesi. Hasil pada variabel lain yaitu tidak terdapat perubahan frekuensi napas terhadap jenis anestesi (ketamin-silazin dan propofol) dan interaksi antara waktu dengan jenis anestesi. Namun, terdapat perubahan frekuensi napas terhadap waktu.
Anaesthesia is a procedure to decrease consciousness, response, and immobility for a specific purpose. Effects of anaesthesia in general are depressing the central nervous system (CNS), cardiovascular system, and respiratory system. This research aimed to determine the effect of ketamine-xylazine and propofol intake for 0-15 minutes on heart rate and respiration rate in local dogs (Canis familiaris).
This research used eight healthy local dogs with an approximate weight of 7 kg and was divided into two groups. Group A was injected with ketamine (dose 10 mg/kg, concentration 10%) - xylazine (dose 2 mg/kg, concentration 2%) by intramuscular. Group B was injected with propofol (dose 7 mg/kg, 10% concentration) by intravenous. Heart rate and respiratory rate will be visualized by a surgery monitor. The data obtained were analyzed using a two-way Anova test. The results of data analysis showed that there were no changes in heart rate against time, type of anaesthesia (ketamine-xylazine and propofol), and the interaction between time and type of anaesthesia.
The results on other variables are no change in breathing frequency against the kind of anaesthesia (ketamine-xylazine and propofol) and the interaction between time and type of anaesthesia. However, there was a change in respiratory frequency over time.
Kata Kunci : anestesi, denyut jantung, frekuensi napas, ketamin, propofol, silazin