Hubungan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Kekerasan Seksual pada Remaja
LINGGAR DESININGRUM, Sri Hartini, S.Kep., Ns., M.Kes., PhD.; Dr. Akhmadi, S.Kp., M.Kes., M.Kep., Sp.Kep.Kom.
2024 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN
Latar Belakang: Kekerasan seksual terhadap anak merupakan permasalahan sosial yang masih menjadi sorotan. Di Indonesia, data pengaduan kasus kekerasan seksual terhadap anak terus mengalami kenaikan pada tahun 2021-2022. Anak yang memasuki tahap remaja awal memiliki risiko lebih besar terkena kejahatan seksual. Kekerasan seksual menimbulkan berbagai konsekuensi negatif baik secara fisik maupun emosional. Penerapan perilaku pencegahan kekerasan seksual menjadi upaya masif yang terus dilakukan sebagai bentuk perlindungan diri dan langkah preventif dalam mengurangi kasus kekerasan seksual. Pembentukan perilaku pencegahan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah sikap. Sikap yang tepat dalam merespon kekerasan seksual diharapkan dapat membentuk perilaku pencegahan kekerasan seksual yang benar.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara sikap dengan perilaku pencegahan kekerasan seksual pada remaja.
Metode: Penelitian kuantitatif ini merupakan jenis korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di SMP Pamungkas Mlati dan SMPN 3 Mlati di Kabupaten Sleman. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII dan VII sebanyak 209 orang. Pengumpulan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis data dengan univariabel dan bivariabel menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat signifikansi (p<0>
Hasil: Menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik (p<0>
Kesimpulan: Remaja sudah memiliki sikap positif dalam mencegah kekerasan seksual. Sebagian besar remaja masih memiliki perilaku yang buruk dalam mencegah kekerasan seksual. Terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku pencegahan kekerasan seksual pada remaja.
Background: Sexual violence against children is a social problem that is still in the spotlight. In Indonesia, data on complaints of cases of sexual violence against children continued to increase in 2021-2022. Children entering the early adolescent stage have a greater risk of being exposed to sexual crimes. Sexual violence has various negative consequences both physically and emotionally. The implementation of sexual violence prevention behavior is a massive effort that continues to be carried out as a form of self-protection and preventive steps in reducing cases of sexual violence. The formation of this preventive behavior is influenced by several factors, one of which is attitude. The right attitude in responding to sexual violence is expected to form the right sexual violence prevention behavior.
Objective: To determine the relationship between attitude and sexual violence prevention behavior in adolescents.
Methods: This quantitative research is a correlational type with a cross sectional approach. The research was conducted at SMP Pamungkas Mlati and SMPN 3 Mlati in Sleman Regency. The subjects of the study were students of grade VII and VII as many as 209 people. Sample collection used consecutive sampling technique. Data analysis with univariable and bivariable using Spearman Rank correlation test with significance level (p<0>
Results: Shows that there is a statistically significant relationship (p<0>
Conclusion: Adolescents already have a positive attitude in preventing sexual violence. Most adolescents still have poor behavior in preventing sexual violence. There is a relationship between attitude and sexual violence prevention behavior in adolescents.
Kata Kunci : Kekerasan Seksual, Perilaku Pencegahan, Remaja, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sikap