Laporkan Masalah

Evaluasi Kandungan Protein Pada Susu Pengganti Kucing Yang Tersedia Secara Komersial

AISYAH MAHASIWI AZ ZAHRO, Prof. drh. Hastari Wuryastuty, M.Sc., Ph.D.

2024 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Anak kucing memerlukan nutrisi khusus dan seimbang selama periode neonatal untuk menjamin kesehatan, mencegah penyakit, dan menghindari kematian. Nutrisi utama yang diperoleh anak kucing adalah dari susu induk, yang mengandung semua komponen nutrisi penting. Protein, merupakan salah satu komponen utama dalam susu kucing yang berperan penting dalam pertumbuhan. Namun, dalam beberapa situasi, anak kucing tidak bisa mendapatkan nutrisi dari susu induk, seperti ketika induk kucing mati atau tidak mampu menyusui. Pada kondisi tersebut, susu pengganti digunakan sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak kucing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi kandungan protein dari berbagai merek susu pengganti yang tersedia secara komersial. Metode Kjeldahl digunakan untuk mengukur kadar protein dalam susu pengganti. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan sampel susu pengganti dari petshop di wilayah Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein kasar dari keenam sampel susu pengganti secara berturut-turut adalah 31.33 g/1000 kcal, 34.03 g/1000 kcal, 29.66 g/1000 kcal, 29.77 g/1000 kcal, 6.33 g/1000 kcal, dan 13.89 g/1000 kcal. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa kadar protein pada susu pengganti komersial tidak memenuhi standar minimum yang telah ditetapkan National Research Council dan lebih rendah dari kadar protein pada susu induk kucing.

Kittens require specific and balanced nutrition during the neonatal period to ensure health, prevent disease, and avoid neonatal mortality. The primary source of nutrition for kittens is their mother's milk, which contains all essential nutritional components, with protein being a critical element for growth. However, in certain situations, kittens cannot obtain nutrition from their mother's milk, such as when the mother cat is deceased or unable to nurse. In these cases, milk replacers are used as an alternative to meet the kittens' nutritional needs. This study aims to determine and evaluate the protein content of various commercially available milk replacer brands. The Kjeldahl method was used to measure the protein content in the milk replacers. The study was conducted by collecting milk replacer samples from petshops in the Sleman area. The results showed that there is variation in protein content among different milk replacer brands. Statistical analysis indicated that the protein content in commercial milk replacers significantly differs from that in the mother cat's milk. There is a significant difference between cow's milk-based and goat's milk-based replacers in terms of their protein content. Further research is needed to analyze the protein levels in cat milk replacers, with an increased sample size of commercially available milk replacers.

Kata Kunci : Anak kucing, susu pengganti, protein, metode Kjeldahl, Neonatal kittens, milk replacer, protein, Kjeldahl method

  1. S1-2024-461859-abstract.pdf  
  2. S1-2024-461859-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-461859-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-461859-title.pdf