Laporkan Masalah

Efek Ekstrak Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca var raja) terhadap Motilitas Twitching Bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 10145 In Vitro

GUSNIARNI INDHI SAPUTRI, Prof. Dr. drg. Regina TC Tandelilin, M.Sc. ; drg. Heni Susilowati, M.Kes., Ph.D.

2024 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN GIGI

Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen oportunistik yang dapat ditemukan pada air yang melewati dental unit waterline (DUWL) dan berpotensi menyebabkan infeksi nosokomial di kedokteran gigi. Motilitas twitching memungkinkan bakteri P. aeruginosa berkoloni dan membentuk biofilm pada permukaan DUWL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak kulit pisang raja terhadap motilitas twitching bakteri P. aeruginosa ATCC 10145 in vitro.

Uji motilitas twitching dilakukan pada kultur bakteri yang dikelompokkan ke dalam kelompok kontrol negatif (larutan PBS), kelompok perlakuan (ekstrak kulit pisang raja konsentrasi 12,5%, 6,25%, 3,13%) dan kelompok kontrol positif (larutan natrium hipoklorit 0,5%). Konsentrasi kelompok perlakuan ditentukan berdasarkan hasil uji MIC dengan konsentrasi kadar hambat minimum ekstrak kulit pisang raja terhadap bakteri P. aeruginosa sebesar 12,5%. Suspensi bakteri P. aeruginosa ditambahkan pada tiap kelompok yang telah dicampur dengan media BHI-B dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Biakan bakteri diambil dan diinokulasikan secara tegak lurus pada permukaan tengah media Luria Bertani plat agar 1?n diinkubasi pada suhu 37°C selama 48 jam. Pengamatan dilihat dari pengukuran panjang diameter pergerakan bakteri melalui titik inokulasi pada tiga sisi yang berbeda menggunakan sliding caliper. Data dianalisis menggunakan uji One way ANOVA dan uji Post Hoc Tukey (p<0>

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar kelompok. Hasil uji Post Hoc Tukey menunjukkan nilai perbedaan signifikan antara kontrol negatif dengan kelompok perlakuan. Disimpulkan bahwa ekstrak kulit pisang raja konsentrasi 3,13%, 6,25%, dan 12,5% setara dalam menghambat motilitas twitching bakteri P. aeruginosa ATCC 10145 tetapi masih dibawah natrium hipoklorit 0,5%.

Pseudomonas aeruginosa is recognized as an opportunistic pathogen that can contaminate water in dental unit waterlines (DUWL) and has a potential to cause nosocomial infections in dental settings. Twitching motility allows P. aeruginosa to colonize and form biofilms on the surfaces of DUWL. This study was conducted to investigate the effect of banana peel extract on the twitching motility of P. aeruginosa ATCC 10145 in vitro.

Twitching motility assay was conducted on bacterial cultures categorized into negative control group (PBS solution), treatment group (12,5%, 6,25%, 3,13% concentrations of banana peel extract), and positive control group (0,5% sodium hypochlorite solution). Treatment group concentrations were determined based on MIC test, with the minimum inhibitory concentration of banana peel extract against P. aeruginosa is 12.5%. Pseudomonas aeruginosa suspension was added to each group mixed with BHI-B medium, then incubated at 37°C for 24 hours. Bacterial cultures were inoculated perpendicularly to the center surface of 1% Luria Bertani agar plates and incubated at 37°C for 48 hours. The observation was made by measuring the diameter of bacterial movement from the inoculation point in three different sides using a sliding caliper. Data were analyzed using One-way ANOVA and Post Hoc Tukey tests (p<0>

The results of study indicate a significant difference between groups. Post Hoc Tukey test revealed a significant difference between negative control and treatment groups. It is concluded that banana peel extract at 3,13%, 6,25%, and 12,5% concentrations equally inhibit twitching motility of P. aeruginosa ATCC 10145, although it is still less effective than 0,5% natrium hypochlorite.

Kata Kunci : kulit pisang raja, motilitas twitching, P. aeruginosa

  1. S1-2024-458937-abstract.pdf  
  2. S1-2024-458937-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-458937-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-458937-title.pdf