DISTRIBUSI PERAN AKTOR DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN BENDHUNG LEPEN GIWANGAN

FACHRURIZAL MAHENDRA SUJONO, Prof. Dr. Janianton Damanik, M.Si.

2024 | Skripsi | ILMU SOSIATRI

Fenomena distribusi peran yang dilakukan oleh pemerintah, komunitas masyarakat, dan perusahaan dalam corporate social responsibility merupakan kajian mengenai kemitraan dalam pemberdayaan. Peran aktor dan pembagian porsi dalam pemberdayaan menjadi fokus dari penelitian ini. Selanjutnya, strategi pemberdayaan merupakan aspek penting dalam membentuk kemandirian pasca program pemberdayaan yang dilakukan. Bendhung Lepen merupakan lokasi kolaborasi pemberdayaan oleh ketiga aktor tersebut. Awal mula pembangunan dipicu oleh lingkungan yang kumuh lalu pemerintah mengambil kendali untuk mengubah kawasan tersebut menjadi Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP). Pasca RTHP terbentuk, inovasi pengembangan kawasan dilakukan oleh komunitas masyarakat yang kemudian disambung oleh CSR perusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menemukan distribusi peran dan strategi pemberdayaan yang dilakukan oleh ketiga klaster aktor dalam sebuah kemitraan. Studi kasus dipilih sebagai metode penelitian untuk mengetahui fenomena distribusi peran dalam relasi kemitraan pada pengembangan kawasan Bendhung Lepen. Strategi pemberdayaan oleh para aktor dianalisis menggunakan konsep peran aktor, distribusi peran, pemberdayaan masyarakat. Hasil penelitian menemukan bahwa setiap klaster aktor memiliki peran yang merata sesuai dengan porsinya masing-masing. Identifikasi setiap aktor dalam distribusi peran yaitu pemerintah memiliki peran sebagai regulator dan pelaksana program, CSR sebagai penyedia modal dan fasilitasi pelayanan, dan komunitas masyarakat sebagai pengelola dan pelaksana dari program pemberdayaan yang diberikan.

The phenomenon of role distribution carried out by the government, community, and companies in corporate social responsibility is a study of partnerships in empowerment. This research focuses on the role of actors and the distribution of portions in empowerment. Furthermore, the empowerment strategy is an important aspect of shaping independence after the empowerment programme is carried out. Bendhung Lepen is the location of empowerment collaboration by the three actors. A slum environment triggered the beginning of the development and then the government took control to turn the area into a Public Green Open Space (RTHP). After the RTHP was formed, the innovation of developing the area was carried out by the community which was then connected by the company's CSR. This research aims to find the distribution of roles and empowerment strategies carried out by the three actor clusters in a partnership. A case study was chosen as the research method to find out the phenomenon of role distribution in partnership relations in the development of the Bendhung Lepen area. Empowerment strategies by actors were analysed using the concepts of actor roles, role distribution, and community empowerment. The results found that each actor cluster has an equal role according to their respective portions. The identification of each actor in the distribution of roles is that the government has a role as a regulator and programme implementer, CSR as a provider of capital and service facilities, and the community as the manager and implementer of the empowerment programme provided.

Kata Kunci : peran aktor, distribusi peran, strategi pemberdayaan masyarakat