Laporkan Masalah

Estimasi Nilai Ripitabilitas Produksi Telur Ayam Keturunan F2 Hasil Persilangan Ayam Murung Panggang dan Ayam Kampung Unggul Balitbangtan

AGUSTINUS RICKY ALFIYANTO, Prof. Ir. Dyah Maharani, S.Pt., MP., Ph.D., IPM.

2024 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Perbaikan mutu genetik dapat dilakukan salah satunya melalui seleksi ternak berdasarkan parameter genetik. Ripitabilitas merupakan salah satu parameter genetik yang dapat digunakan sebagai dasar seleksi khususnya untuk sifat-sifat yang berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai ripitabilitas produksi telur keturunan F2 hasil persilangan ayam Murung Panggang jantan dan ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) betina, yang dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2024 di Semanu, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Variabel yang diamati adalah produksi telur dari dua pola persilangan yaitu Murung Panggang? X KUB Jatinom? (F2-A) dan Murung Panggang? X KUB Bogor? (F2-B). Metode yang digunakan adalah metode observasi, dengan jumlah sampel terdiri dari 20 ekor ayam betina F2-A dan 20 ekor ayam betina F2-B. Pengambilan data produksi telur dilakukan selama 12 minggu. Analisis data produksi telur dengan uji independent sample t-test, sedangkan estimasi ripitabilitas dilakukan dengan metode korelasi dalam kelas (intraclass correlation) dengan analisis variansi Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Produksi telur pada kedua pola persilangan pada puncak produksi umur 29-32 minggu tidak berbeda nyata (P>0,05). Hasil estimasi nilai ripitabilitas pola F2-A dan F2-B berturut turut yaitu 0.29 dan 0.41. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa produksi telur dapat digunakan sebagai kriteria seleksi dikarenakan memiliki nilai ripitabilitas kategori sedang hingga tinggi.

Genetic criteria in livestock selection can enhance genetic quality. Repeatability is a genetic parameters that can serve as a foundation for selection, particularly for repeated qualities. Determine the repeatable values for egg production in the F2 offspring resulting from the mating of male Murung Panggang chicken and female Balitbangtan Superior Kampong Chicken (KUB). The study was conducted in Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta Special Region, from January to March 2024. The observation method was conducted to measure the egg production of 20 crossbred Murung Panggang? X KUB Jatinom? hens (F2-A) and 20 crossbred Murung Panggang? X KUB Bogor? hens (F2-B). Eggs were gathered over 12 weeks by daily monitoring. The egg production data were evaluated using the independent sample t-test, while the repeatability was assessed using the intraclass correlation method and one-way ANOVA. The egg production in both crossbreeding patterns reaches its peak at the age of 29-32 weeks, although there is no significant difference (P>0.05). The estimated values of the repeatability of patterns F2-A and F2-B are 0.29 and 0.41, respectively. Based on the conducted research, it can be concluded that egg production can be used as a selection criterion due to its moderate to high repeatability value.

Kata Kunci : ayam Murung Panggang, ayam KUB, produksi telur, ripitabilitas

  1. S1-2024-455718-abstract.pdf  
  2. S1-2024-455718-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-455718-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-455718-title.pdf