Respon petani terhadap usaha tani konservasi lahan kering di kecamatan Detusoko kabupaten Ende NTT

Caesilla Canisia, Drs. Soekadri, M.S.; Drs. Suratman, M.Sc.

2003 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Kondisi lahan yang ada di Kabupaten Ende menyebabkan perlunya usaha perbaikan dan pengawetan lahan secara intensif. Ini menyebabkan diperlukannya respon yang tinggi dari petani terhadap program-program konservasi tanah dan air yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon petani — baik peserta maupun bukan peserta proyek, terhadap Usahatani Konservasi Lahan Kering dan faktor-faktor yang mempengaruhinya; yaitu Kondisi Sosial-Ekonomi petani dan Tingkat Aksesibilitas Desa tempat tinggal petani. Respon petani terhadap usahatani konservasi diukur berdasarkan nilai sikap petani terhadap usahatani konservasi dan tingkat adopsi usahatani konservasi di lahan garapannya, dengan analisa tabel frekuensi kedua variabel tersebut. Perbedaan respon antara petani peserta dan bukan peserta proyek konservasi diuji dengan uji statistik t (t test).Tingkat pengaruh kondisi sosial ekonomi petani terhadap usahatani konservasi diukur dengan analisa regresi. Perbedaan respon petani di tiga desa dengan tingkat aksesibilitas yang berbeda diuji dengan F test. Berdasarkan analisa tabel frekuensi didapatkan bahwa respon petani terhadap usahatani konservasi di Kecamatan Detusoko tennasuk dalam kategori sedang. Dan Uji T yang dilakukan didapatkan pula bahwa respon petani peserta proyek lebih tinggi dari pada petani bukan peserta proyek. Berdasarkan analisa regresi diketahui bahwa kondisi sosial-ekonomi petani secara bersama-sama mempengaruhi respon petani terhadap usahatani konservasi. Dan kelima kondisi sosial-ekonomi petani yang diuji, yakni: umur, tingkat pendidikan, luas lahan garapan, persentase pendapatan rumah tangga petani dari sektor pertanian dan pengetahuan petani tentang usahatani konservasi, terbukti bahwa faktor luas lahan garapan dan pengetahuan petani yang secara signifikan mempengaruhi respon petani. Dan uji F yang dilakukan, didapatkan bahwa tidak ada perbedaan respon petani berdasarkan tingkat aksesibilitas desa tempat tinggal petani

The critical land condition of Kabupaten Ende needs the intensive effort on land rehabilitation and land preservative. It causes the importance of farmer's high responsive to soil conservation program. This study aims to know farmer's response - both farmers on project and non-project farmers - to Dry Land Conservation Farm Operation (Usahatani Konservasi Lahan Kering) and its influence variables. They are farmer's social economics variables and the accessibility rate of farmer's village. Farmer's response to dry land conservation farm operation measured by the attitude to the dry land conservation farm operation and the adoption of dry land conservation farm operation, by frequency table analyze of the variables. The difference response between farmers on project and non-project farmers measured by t test. The influence of farmer's social economics variables to farmer's response measured by regression analytics and farmer's response according to farmer's village accessibility level measured by F test. Frequency table analyze indicated that farmer's response to dry land conservation farm operation in Kecamatan Detusoko-Kabupaten Ende is on the midle category. T-test indicated that fanner's on project response higher than non- project fanner's. Based on Regression Analytics, known that farmer's social economics variables influencing the response. Among five social-economics tested variables — farmer's knowledge of dry land conservation farm operation, age, education, land width and farming household incom; farmer's knowledge of dry land conservation farm operation and land width variable influences farmer's response significantly. F test indicated that there's no difference on farmer's response according to farmer's village accessibility level

Kata Kunci : Respon petani,usaha tani,lahan kering