Gambaran Stres Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Wilayah Sleman

NAZHIFAH SALSABILA TIYANI, Happy Indah Kusumawati, S.Kep., Ns., M.NSc; Sri Warsini, S.Kep., M.Kes., Ph.D

2024 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN

Latar belakang: Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan pintu masuk untuk setiap pelayanan di rumah sakit yang bertugas selama 24 jam dan berfungsi untuk memberikan pelayanan pertama pada pasien. Perawat IGD rentan mengalami stres kerja karena lingkungan kerja yang dinamis dan tidak dapat diprediksi. Stres kerja juga bisa bersumber dari faktor pekerjaan, karakteristik individu, dan stressor ekstraorganisasi. Penelitian tentang stres kerja perawat IGD RS Yogyakarta belum banyak dilakukan. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran stres kerja perawat IGD di rumah sakit wilayah Sleman berdasarkan karakteristik responden. Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah 122 orang perawat yang bekerja di empat IGD rumah sakit wilayah Sleman. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen stres kerja yang dibuat oleh Juniar (2005) yang dimodifikasi oleh Jusnimar (2012). Data dianalisis menggunakan Chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja perawat IGD secara keseluruhan berada pada tingkat sedang (63,1%). Terdapat perbedaan rata-rata stres kerja perawat yang signifikan di IGD RSA dengan RS PKU Muhammadiyah Gamping (p=0,003). Berdasarkan uji statistik karakteristik responden, didapati hasil uji Chi-square stres kerja perawat berdasarkan usia yaitu p=0,654; jenis kelamin yaitu p=0,471; status pendidikan yaitu p=0,894; status perkawinan yaitu p=0,67; lama kerja yaitu p= 0,608; dan level perawat klinis yaitu p=0,958. Kesimpulan: Stres kerja perawat yang bekerja di IGD wilayah Sleman berada pada tingkat sedang. Tidak terdapat perbedaan stres kerja perawat IGD berdasarkan karakteristik responden.

Background: The Emergency Department (ED) is the entrance to every service in the hospital that is on duty for 24 hours and serves to provide the first service to patients. Emergency department nurses are vulnerable to job stress due to the dynamic and unpredictable work environment. Job stress can also come from workrelated stressors, individual characteristics, and extra organizational stressors. There has not been much research on work stress among emergency room nurses at Yogyakarta hospital. Objective: To determine the description of work stress of emergency room nurses in Sleman area hospitals based on the characteristics of respondents. Method: The type of research used was descriptive analytic research with cross sectional design. The population in this study were 122 nurses who worked in four emergency departments of Sleman hospitals. The total sampling technique was used. Data were collected using stress questionnaire developed by Juniar (2005) modified to fit ED context by Jusnimar (2012). Data were analyzed using Chisquare. Results: The results showed that the overall work stress of emergency nurses was at a moderate level (63,1%). There was a significant difference in nurses' work stress in the emergency room of RSA UGM and RS PKU Muhammadiyah Gamping (p=0,003). Based on characteristics of respondents, the Chi-square test results of nurses' work stress based on age, gender, educational status, marital status, length of work and clinical nurse ladder were p=0,654; p=0,471; p=0,894; p=0,67; p=0,608; p=0,958; respectively. Conclusion: The work stress of nurses working in the emergency room is at a moderate level. There are no differences in work stress of emergency room nurses based on the characteristics of respondents. 

Kata Kunci : IGD, perawat, stres kerja/Emergency room, nurse, work stress