ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE TUNNELING CLOUD VIRTUAL PRIVATE NETWORK DAN WIREGUARD VIRTUAL PRIVATE NETWORK PADA IMPLEMENTASI HYBRID CLOUD

RUSDI HERMAWAN, Yuris Mulya Saputra, S.T., M.Sc., Ph.D.

2024 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI JARINGAN

Perkembangan teknologi khususnya dalam infrastruktur server, terus mengalami kemajuan signifikan setiap tahunnya. Organisasi dan perusahaan cenderung beralih ke sistem yang lebih kompleks dan terpusat dengan mendorong penerapan migrasi infrastruktur server dari on-premise ke public cloud. Namun, banyak implementasi migrasi dilakukan secara bertahap karena menyangkut keamanan data yang sudah berjalan dan keterbatasan biaya. Dalam konteks ini, infrastruktur hybrid cloud menjadi penting untuk menciptakan solusi bridging yang efektif, memfasilitasi integrasi yang mulus, meminimalkan downtime, dan menjaga konsistensi pada kinerja operasional perusahaan seperti dalam melakukan migrasi berkala atau pengiriman file antar lingkungan cloud. Penerapan hybrid-cloud sering menggunakan metode tunneling untuk menghubungkan infrastruktur server on-premise dengan public cloud. Tunneling mengirim data melalui jalur terenkripsi antara server onpremise dan layanan public cloud, memanfaatkan teknologi Virtual Private Network (VPN) untuk membentuk "tunnel" yang aman. Dalam penelitian ini, diterapkan perbandingan dua tools VPN: WireGuard sebagai open-source dan Cloud VPN Google Cloud Platform (GCP) sebagai enterprise, dalam konteks implementasi hybrid-cloud. Penelitian ini difokuskan pada pengukuran kinerja parameter uji seperti latency, throughput, kestabilan koneksi, kemudahan konfigurasi, dan biaya layanan, untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang kecocokan masing-masing tools untuk skenario implementasi tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa throughput WireGuard VPN unggul 676,67%, dan rata-rata latency WireGuard VPN berkurang hingga 97,66% pada uji pertama, menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan Classic Cloud VPN.

The continuous advancement of technology, particularly in server infrastructure, undergoes significant progress each year. Organizations and companies tend to shift towards more complex and centralized systems, driving the adoption of server infrastructure migration from on-premise to public cloud. However, many migration implementations are carried out gradually, as they involve existing data security and cost limitations. In this context, hybrid cloud infrastructure becomes crucial to create effective bridging solutions, facilitating seamless integration, minimizing downtime, and maintaining operational consistency. The implementation of hybrid-cloud often utilizes tunneling methods to connect on-premise server infrastructure with the public cloud. Tunneling sends data through encrypted pathways between on-premise servers and public cloud services, leveraging Virtual Private Network (VPN) technology to form a secure "tunnel." This research applies a comparison of two VPN tools: WireGuard as an open-source solution and Google Cloud Platform's (GCP) Cloud VPN as an enterprise solution, in the context of hybrid-cloud implementation. The study focuses on measuring performance parameters such as latency, throughput, connection stability, ease of configuration, and service costs to provide a deep understanding of the suitability of each tool for specific implementation scenarios. The research findings indicate that WireGuard VPN throughput is superior by 676.67%, and its average total latency is reduced by 97.66% in the first test, indicating that WireGuard VPN performs better than Classic Cloud VPN.

Kata Kunci : Hybrid Cloud, Tunneling, VPN, WireGuard, Classic Cloud VPN