Laporkan Masalah

Persepsi penduduk daerah terlarang terhadap bencana gunung merapi dan aspirasi terhadap permukiman (Studi kasus di kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

Rini, Drs. Hadi Sabari Yunus, M.A., DRS

1996 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Penelitian ini berjudul "Persepsi Penduduk Daerah Terlarang terhadap Bencana Gunung Merapi dan Aspirasi terhadap Pemukiman (Studi Kasus di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)". Penelitian ini dilatar- belakangi oleh adanya penduduk yang tetap menghuni daerah penelitian yang dinyatakan berbahaya terhadap ancaman bencana Merapi dan harus dikosongkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi penduduk terhadap bencana awan panas dan lahar dingin, aspirasi penduduk terhadap pemukiman, serta faktor- faktor yang mendasari persepsi dan aspirasi penduduk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Daerah penelitian dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah barat, tengah dan timur. Responden diambil secara proporsional dari masing-masing wilayah. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan analisis kualitatif, yaitu dengan analisis tabel silang dan tabel frekuensi. 100% akan Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil bahwa sebagian besar penduduk (78,1%) berpersepsi bahwa bencana awan panas tidak berbahaya dan 81,9% penduduk berpersepsi bahwa bencana lahar dingin tidak berbahaya. Sebagian besar penduduk (88,1%) juga tidak merasa khawatir akan adanya kemungkinan terjadinya bencana awan panas dan penduduk sama sekali tidak ada yang merasa khawatir adanya kemungkinan terjadi bencana lahar dingin. Hal ini antara lain disebabkan penduduk belum pernah mengalami bencana tersebut secara langsung, kecuali untuk wilayah tengah yang telah mengalami secara langsung dasyatnya bencana awan panas. Pengalaman bahaya ternyata berpengaruh positif terhadap persepsi penduduk terhadap bencana Merapi seperti yang dialami oleh penduduk wilayah tengah, sehingga wilayah ini jumlah penduduk yang berpersepsi bahwa bencana awan panas berbahaya paling banyak dibandingkan dengan kedua wilayah yang lain. Hampir seluruh penduduk di daerah penelitian (98,1%) ternyata memang tidak berkeinginan untuk pindah baik melalui program transmigrasi maupun relokasi. Kehidupan ekonomi penduduk yang sudah baik, suburnya tanah di daerah yang ditempati, keterikatan penduduk pada tanah kelahiran serta keluarga, serta kehidupan yang sudah nyaman dan tentram merupakan beberapa faktor yang mendasari keengganan penduduk untuk meninggalkan daerah yang tempat tinggalnya. Pemindahan penduduk dengan program relokasi sekiranya akan berhasil apabila disertai dengan pengadaan kesempatan kerja di sekitar tempat relokasi. Selain itu, program pemindahan penduduk baik transmigrasi maupun relokasi sekiranya juga akan berhasil apabila didahului dengan penyamaan persepsi antara penduduk dengan pemerinta tentang bencana Merapi.

-

Kata Kunci : Persepsi Penduduk, Bencana Gunungapi,Sleman,DIY

  1. S1-1996-80446-Rini-abstract.PDF  
  2. S1-1996-80446-Rini-bibliography.PDF  
  3. S1-1996-80446-Rini-tableofcontent.PDF  
  4. S1-1996-80446-Rini-title.PDF