PENGARUH PERKUATAN BALOK DAN KOLOM MENGGUNAKAN METODE CONCRETE JACKETING DAN CFRP JACKETING PADA KINERJA STRUKTUR BANGUNAN HOTEL
DANIEL MARETA LAHIRA, Ir. Ashar Saputra, S.T., M.T., Ph.D., IPM, ASEAN.Eng.
2024 | Skripsi | TEKNIK SIPIL
Hotel memiliki berbagai fungsi
penting yang meliputi penyediaan akomodasi, pelayanan, dan kenyamanan optimal
bagi tamu. Dalam menjaga dan meningkatan fungsi tersebut ada beberapa cara yang
bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan memperkuat bangunan hotel.
Perkuatan yang digunakan pada proyek ini adalah concrete jacketing dan CFRP
jacketing (Carbon Fiber Reinforced Polymer). Concrete jacketing merupakan
teknik perbaikan struktural yang melibatkan pemasangan lapisan tambahan pada
permukaan luar elemen struktural untuk meningkatkan kekuatan, kekakuan, dan
daya tahan bangunan. Sedangkan Carbon Fiber Reinforced Polymer atau
biasa dikenal CFRP merupakan proses perkuatan menggunakan serat karbon
untuk melapisi permukaan luar struktur beton. Perkuatan ini dilakukan pada
seluruh komponen balok dan kolom pada bangunan. Tujuan dilakukannya perancangan
ini untuk mengetahui kapasitas balok dan kolom dalam menerima gaya-gaya dalam
baik sebelum struktur dilakukan perkuatan maupun setelah diperkuat.
Perancangan ini dilakukan pada bangunan hotel 2
lantai yang terletak di Kota Yogyakarta. Struktur dimodelkan menggunakan perangkat
lunak ETABS dengan beban gempa menggunakan respon spektrum. Pemodelan dilakukan
sebanyak 6 kombinasi yaitu model 1 adalah kondisi bangunan eksisting tanpa
dinding, model 2 adalah bangunan eksisting dengan dinding, model 3 adalah bangunan
pasca perkuatan tanpa dinding, model 4 adalah bangunan pasca perkuatan dengan
dinding, model 5 adalah bangunan pasca perkuatan tanpa dinding dengan breising,
dan model 6 adalah bangunan pasca perkuatan dengan dinding dan breising. Pembebanan
yang diberikan pada struktur disesuaikan dengan kondisi di lapangan dengan
mengacu pada SNI 1727:2020. Dalam melakukan analisis struktur, standar yang
digunakan mengacu pada SNI 1726:2019, SNI 2847:2019, dan SNI 8971:2021 untuk
mengetahui kapasitas yang dialami oleh balok dan kolom sebelum diperkuat dan
setelah diperkuat.
Analisis dilakukan pada tiga kolom yaitu kolom
perimeter (C2), kolom interior (C4), dan kolom sudut (C75). Sedangkan pada
balok dilakukan analisis pada balok eksterior (B26) dan balok interior (B97). Hasil
analisis yang dilakukan pada kondisi eksisting membuktikan bahwa kapasitas yang
terjadi pada kolom dan balok sudah tidak mampu menopang beban yang diterima. Maka
dari itu, diperlukannya perkuatan menggunakan CFRP dan concrete jacketing.
Setelah dilakukan perkuatan, terbukti bahwa kapasitas balok dan kolom mengalami
peningkatan. Peningkatan yang dialami pada kolom concrete jacketing pada
kapasitas aksial lentur berkisar 97% - 199% pada kondisi pure compression.
Sedangkan, peningkatan kapasitas aksial lentur pada kolom CFRP adalah 40%
pada kondisi pure compression. Peningkatan yang sama juga dialami pada
kapasitas geser kolom. Selanjutnya, peningkatan yang terjadi pada balok concrete
jacketing pada kapasitas momen sebesar 495% pada daerah tumpuan dan 331%
pada daerah lapangan. Pada perkuatan balok dengan CFRP peningkatan yang
terjadi untuk kapasitas momen lentur sebesar 180% pada daerah tumpuan dan 120%
pada daerah lapangan. Peningkatan yang sama juga terjadi pada kapasitas geser
dan torsi balok. Selain mengalami peningkatan kapasitas, gaya-gaya dalam yang
diterima oleh balok dan kolom juga memenuhi kapasitas kekuatannya setelah
dilakukan perkuatan. Dengan dilakukannya perancangan ini diharapkan dapat
berguna sebagai acuan dalam melakukan perkuatan, melihat kekurangan dan
kelebihan dari masing-masing metode concrete jacketing dan juga CFRP.
Hotels have various important functions that
include providing optimal accommodation, services, and comfort for guests. In
maintaining and improving these functions there are several ways that can be
done, one of which is by strengthening the hotel building. The reinforcement
used in this project is concrete jacketing and CFRP jacketing (Carbon Fiber
Reinforced Polymer). Concrete jacketing is a structural repair technique that
involves installing additional layers on the outer surface of structural
elements to increase the strength, stiffness, and durability of the building.
While Carbon Fiber Reinforced Polymer or commonly known as CFRP is a
reinforcement process using carbon fiber to coat the outer surface of the
concrete structure. This reinforcement is carried out on all beam and column
components in the building. The purpose of this design is to determine the
capacity of beams and columns to accept internal forces both before the
structure is reinforced and after being reinforced.
This design was carried out on a 2-story hotel
building located in Yogyakarta City. The structure was modeled using ETABS
software with earthquake loads using the response spectrum. Modeling was
carried out as many as 6 combinations, namely model 1 is the existing building
condition without walls, model 2 is the existing building with walls, model 3
is the post-reinforced building without walls, model 4 is the post-reinforced
building with walls, model 5 is the post-reinforced building without walls with
breising, and model 6 is the post-reinforced building with walls and breising.
The loading given to the structure is adjusted to the conditions in the field
with reference to SNI 1727: 2020. In conducting structural analysis, the
standards used refer to SNI 1726: 2019, SNI 2847: 2019, and SNI 8971: 2021 to
determine the capacity experienced by beams and columns before strengthening
and after strengthening.
Three columns were analyzed, namely the
perimeter column (C2), interior column (C4), and corner column (C75). While the
beams were analyzed on the exterior beam (B26) and interior beam (B97). The
results of the analysis carried out on the existing conditions prove that the
capacity that occurs in the columns and beams is no longer able to support the
load received. Therefore, reinforcement using CFRP and concrete jacketing is
required. After reinforcement, it is evident that the capacity of the beams and
columns has increased. The increase experienced in concrete jacketing columns
in flexural axial capacity ranges from 97% - 199% under pure compression
conditions. Meanwhile, the increase in flexural axial capacity of CFRP columns
was 40% under pure compression conditions. The same increase was also
experienced in the column shear capacity. Furthermore, the increase
that occurred in concrete jacketing beams in moment capacity was 495% at the
support area and 331% at the field area. In beam reinforcement with CFRP, the
increase that occurred for bending moment capacity was 180% at the support area
and 120% in the field area. The same increase also occurred in the shear and
torsion capacity of the beam. In addition to experiencing an increase in
capacity, the internal forces received by beams and columns also fulfill their
strength capacity after reinforcement. This design is expected to be useful as
a reference in conducting reinforcement, seeing the advantages and
disadvantages of each concrete jacketing method and also CFRP.
Kata Kunci : Perkuatan, CFRP, Jacketing, Elemen struktural