Laporkan Masalah

Evaluasi Implementasi Program Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Wisata Bahari Di Ponelo Kepulauan

Mufti Nadirsyah Putra Anwar, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D

2024 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Percepatan pembangunan kawasan perdesaan termasuk sebagai tujuan pembangunan desa yang diinisiasi oleh berbagai elemen dari pemerintahan sampai pada masyarakat desa. Dalam mempercepat pembangunan kawasan perdesaan, pemanfaatan sumber daya dan potensi lokal menjadi fokus utama dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan. Mengacu pada Undang-Undang No 6 Tahun 2014, RPKP menjadi sebuah media yang dimaksudkan untuk mendukung terwujudnya kawasan perdesaan yang juga bersifat prioritas (KPPN). RPKP merupakan sebuah program yang direncanakan dilaksanakan pada tahun 2019 dan rampung secara keseluruhan pada tahun 2023 dengan fokus pada sektor wisata bahari. Namun sampai pada tahun 2023, pelaksanaan dan hasil dari implementasi program RPKP belum menujukan perubahan yang signifikan, sehingga diperlukan evaluasi terkait implementasi program kegiatan tersebut. Dengan demikian, Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi implementasi program RPKP melalui evaluasi program dengan kriteria evaluasi relevansi dan efektivitas serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Penelitian ini berlokasi pada Kawasan Perdesaan Ponelo Kepulauan. Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi sumatif dengan pendekatan evaluasi hasil retrospektif, yang mana variabel dalam penelitian ini adalah turunan dari unsur-unsur pariwisata (atraksi, aksesibilitas, akomodasi, dan ancillary service), dan selanjutnya dinilai berdasarkan kegiatan-kegiatan yang terdapat program RPKP dengan indikator yang relevan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, unsur-unsur pariwisata yang termasuk dalam 16 kegiatan pada program RPKP disimpulkan tidak berhasil dalam implementasinya. Hal tersebut dikarenakan, dari 16 kegiatan, hanya terdapat 5 kegiatan yang relevan dan dievaluasi berdasarkan efektivitas. Dari 5 kegiatan tersebut hanya terdapat 1 kegiatan yang efektif, sehingga persentase kinerja program adalah 6,25%. Dengan demikian, unsur-unsur pariwisata yang diimplementasikan tidak tersedia dengan memadai. Terdapat faktor yang mempengaruhi tidak berhasilnya implementasi tersebut, yaitu kawasan perdesaan wisata belum memanfaatkan dan memaksimalkan potensi atraksi yang tersedia, SDM yang tersedia belum terkoordinir dan berpartisipasi dengan baik, prasarana dan sarana pendukung atraksi wisata yang belum memadai, serta kawasan pariwisata dalam jalur pengembangan pariwisata masih perlu untuk dibenahi lagi.

Accelerating the development of rural areas was included as a village development goal initiated by various elements from the government to the village community. In accelerating the development of rural areas, the utilization of local resources and potential was the main focus in planning and implementing development. Referring to Undang-Undang No. 6/2014, the RPKP was a medium intended to support the realization of priority rural areas (KPPN). The RPKP was a programme planned to be implemented in 2019 and completed in its entirety by 2023 with a focus on the marine tourism sector. However, until 2023, the implementation and results of the implementation of the RPKP programme had not shown significant changes, so an evaluation was needed regarding the implementation of the activity programme. Thus, the purpose of this research was to evaluate the implementation of the RPKP programme through a programme evaluation with relevance and effectiveness evaluation criteria and identify the factors that influence it.

This research was located in the Kawasan Perdesaan Ponelo Kepulauan. The evaluation used was a summative evaluation with a retrospective outcome evaluation approach, where the variables in this study were derivatives of tourism elements (attractions, accessibility, accommodation, and ancillary services), and then assessed based on the activities contained in the RPKP programme with relevant indicators.

The results of this study showed that the tourism elements included in the 16 activities in the RPKP programme were concluded to be unsuccessful in their implementation. This was because of the 16 activities, there were only 5 activities that were relevant and evaluated based on effectiveness. From the 5 activities, there was only 1 activity that was effective, so the percentage of programme performance was 6.25%. Thus, the elements of tourism that were implemented were not adequately provided. There were factors that influence the unsuccessful implementation, namely rural tourism areas had not utilised and maximised the potential of available attractions, the available human resources had not coordinated and participated properly, inadequate infrastructure and facilities supporting tourist attractions, and tourism areas in the tourism development path still need to be improved.

Kata Kunci : Evaluasi program, Pembangunan kawasan perdesaan, Ponelo Kepulauan

  1. S2-2024-500624-abstract.pdf  
  2. S2-2024-500624-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-500624-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-500624-title.pdf