Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, dan Persentase Penduduk Miskin Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta
SYIFA MAHARANI, Dr. Agus Joko Pitoyo, S.Si., M.A.
2024 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
D.I Yogyakarta menjadi salah satu provinsi dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu, sudah semestinya D.I Yogyakarta dapat mencapai keberhasilan pembangunan ekonomi yang berjalan seiring dengan pembangunan manusia. Namun, fenomena yang terjadi di D.I Yogyakarta justru menunjukkan bahwa perekonomian tidak berjalan seiringan dengan peningkatan kualitas manusia. Hal ini tergambarkan dari rendahnya upah minimum dan tingginya persentase penduduk miskin di D.I Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen berupa pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan persentase penduduk miskin terhadap variabel dependen IPM di D.I Yogyakarta pada tahun 2010-2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif menggunakan data sekunder, dengan regresi data panel. Analisis pengaruh dilakukan dengan uji signifikansi individual (uji statistik t), uji signifikansi simultan (uji statistik F) dan uji koefisien determinasi (uji R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap IPM dengan nilai probabilitas sebesar 0,1317. Upah minimum dan persentase penduduk miskin berpengaruh terhadap IPM dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000 dan 0,0023. Ketiga variabel independen secara simultan memengaruhi IPM dengan nilai probabilitas F-Statistic sebesar 0,000000. Uji koefisien determinasi (uji R2) menunjukkan bahwa ketiga variabel independen secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel IPM sebesar 99,6697%.
D.I Yogyakarta is one of the provinces with the highest Human Development Index (HDI) in Indonesia. Therefore, D.I Yogyakarta should be able to achieve economic development which in line with human development. However, the phenomenon which occurred in D.I Yogyakarta actually shows that the economy is not in line with improving human quality. It is illustrated by the low minimum wage and the high percentage of poor people in D.I Yogyakarta. The aim of this study is to determine the influence of independent variables in the form of economic growth, minimum wage, and percentage of poor people on the dependent variable HDI in D.I Yogyakarta in 2010-2019. The method used in this study was quantitative analysis by using secondary data, with panel data regression. Furthermore, influence analysis was conducted by using individual significance tests (t statistical test), simultaneous significance tests (F statistical test) and coefficient of determination tests (R2). The research results show that economic growth has no influence on HDI with a probability value of 0.1317. Meanwhile, the minimum wage and the percentage of poor people influence the HDI with probability values of 0.0000 and 0.0023. The three independent variables simultaneously influence HDI with an F-Statistic probability value of 0.000000. In addition, the coefficient of determination test (R2) shows that the three independent variables simultaneously can explain the HDI variable by 99.6697%.
Kata Kunci : Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Kemiskinan