Makna Work-Family Balance pada Ayah sebagai Orang Tua Tunggal
Hanifah Sholihah, Prof. Dr. Tina Afiatin, S.Psi., M.Si., Psikolog
2024 | Tesis | S2 Psikologi
Ayah sebagai orang tua tunggal mempunyai tanggung jawab untuk bisa mencapai kepuasan kerja dan memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut, diperlukan adanya work-family balance dalam menjalani hidup agar ayah sebagai orang tua tunggal dapat meminimalisir konflik pekerjaan-keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna work-family balance pada ayah sebagai orang tua tunggal. Penelitian ini melakukan wawancara mendalam kepada 3 (tiga) ayah sebagai orang tua tunggal yang mempunyai status perkawinan cerai mati kurang dari 3 (tiga) tahun, mempunyai pekerjaan tetap, mempunyai anak yang masih bersekolah dan tinggal bersama, aktif mengasuh anak, dan bersedia menjadi partisipan penelitian. Data dianalisis menggunakan interpretative phenomenological analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayah sebagai orang tua tunggal memaknai work-family balance sebagai manajemen diri dan tanggung jawab peran. Penelitian ini menemukan bahwa 2 (dua) tema tersebut muncul sebagai satu kesatuan dalam mencapai work-family balance. Penelitian ini diharapkan dapat membantu ayah tunggal mencapai work-family balance agar mereka dapat menyelaraskan tanggung jawab antara keterlibatan dalam mengasuh anak, mengerjakan pekerjaan rumah tangga serta dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja.
Fathers as single parents are responsible for achieving job satisfaction and meeting family needs. To fulfill these responsibilities, it is necessary to have a work-family balance in living life so that fathers as single parents can minimize work-family conflict. This research aims to understand the meaning of work-family balance for fathers as single parents. This research conducted in-depth interviews with 3 (three) fathers as single parents who had a marital status of death divorce for less than 3 (three) years, had a permanent job, still having children who are attending school and living together, were actively caring for their children and willing to become research participants. Data were analyzed using interpretative phenomenological analysis (IPA). The research results show that fathers as single parents have the following meanings of work-family balance as self-management, and role responsibilities. This research found that the 2 (two) themes emerged as a unity in achieving work-family balance. It is hoped that this research can help single fathers achieve work-family balance so that they can balance their responsibilities between involvement in caring for children, doing housework and increasing productivity at work.
Kata Kunci : ayah sebagai orang tua tunggal, work-family balance, interpretative phenomenological analysis (IPA)