PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PELATIHAN PERENCANAAN KARIER BERBASIS DARING PADA AIDE CONSULTANT INDONESIA
Fhajar Widhi Skripstiardi, Prof. Nurul Indarti, Sivilokonom., Cand.Merc., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Manajemen
Penelitian
ini memiliki tujuan utama
yakni mengembangkan model bisnis yang tepat bagi Aide Consultant Indonesia
untuk memenuhi kebutuhan angkatan kerja. Adapun tujuan spesifik penelitian ini
ada lima. Pertama, menganalisis model bisnis perusahaan saat ini. Kedua,
melakukan analisa peta empati calon konsumen. Ketiga, menganalisis pola model
bisnis pesaing usaha. Keempat, merancang pengembangan model bisnis baru
perusahaan. Kelima, melakukan analisa kelayakan dari rencana pengembangan model
bisnis baru.
Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif yang didukung dengan metode kuantitatif. Sumber data yang digunakan
adalah data primer dari hasil wawancara dan survei. Pertanyaan wawancara
disusun berdasarkan komponen kanvas model bisnis, sementara pertanyaan survei
disusun berdasarkan peta empati. Pengambilan data dilakukan dari November 2023
hingga Maret 2024. Wawancara dilakukan kepada dua sumber, yaitu narasumber
perusahaan dan narasumber individu. Narasumber perusahaan adalah CEO Aide
Consultant Indonesia dan Direktur PT Engineering Career Center selaku
kompetitor. Narasumber individu adalah
dua orang yang pernah membeli layanan pelatihan karier dengan metode daring
sebelumnya. Survei dilakukan pada 52 responden yang pernah mengikuti program
pelatihan karier berbasis daring dan memiliki jaringan internet yang dipilih
dengan purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil wawancara dianalisis menggunakan
analisis konten dan diinterpretasi menjadi sembilan blok kanvas model bisnis,
sedangkan hasil survei dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif.
Analisis kuantitatif juga dilakukan dengan menghitung nilai NPV, IRR, PI, dan
PP.
Hasil
analisis menunjukkan bahwa Aide Consultant Indonesia melakukan pengembangan
model bisnis yang dipicu oleh penawaran dari pelanggan. Pola bisnis yang
dipakai adalah freemium dengan bekerja sama dengan mitra industri dan
pendidikan. Pengembangan model bisnis membutuhkan investasi pengembangan
infrastruktur MOCC sebesar Rp 72.500.000,00. Analisis kelayakan keuangan
pengembangan model bisnis memberikan nilai NPV sebesar Rp 108.420.603,00, nilai
IRR sebesar 22 %, nilai PI sebesar 1,49 kali, dan PP selama 2,84 tahun. Hasil
ini memberikan kesimpulan bahwa
pengembangan model bisnis Aide Consultant Indonesia layak dijalankan.
The primary objective
of this research is to develop an appropriate business model for Aide
Consultant Indonesia to meet the needs of the workforce. The research has five
specific objectives. First, to analyze the current business model of the
company. Second, to conduct an empathy map analysis of potential consumers.
Third, to analyze the business model patterns of competitors. Fourth, to design
a new business model for the company. Fifth, to conduct a feasibility analysis
of the proposed new business model.
This research employs a
qualitative method supported by a quantitative method. The data sources used are
primary data from interviews and surveys. Interview questions are structured
based on the components of the business model canvas, while survey questions
are based on the empathy map. Data collection was carried out from November 2023 to March
2024. Interviews were conducted with two sources: company representatives and
individual sources. The company sources are the CEO of Aide Consultant
Indonesia and the Director of PT Engineering Career Center as a competitor.
Individual sources are two people who have previously purchased online career
training services. Surveys were conducted on 52 respondents who have
participated in online career training programs and have internet access,
selected through purposive sampling. The data obtained were then analyzed
qualitatively and quantitatively. Interview results were analyzed using content
analysis and interpreted into the nine blocks of the business model canvas,
while survey results were analyzed using descriptive statistical analysis.
Quantitative analysis was also performed by calculating the NPV, IRR, PI, and
PP values.
The
analysis results indicate that Aide Consultant Indonesia business model
development is driven by customer offerings. The business pattern used is
freemium, in collaboration with industry and educational partners. The business
model development requires an MOCC infrastructure development investment of IDR
72,500,000. The financial feasibility analysis of the business model
development provides an NPV value of IDR 108,420,603, an IRR value of 22%, a PI
value of 1.49 times, and a PP of 2.84 years. These results conclude that the
business model development of Aide Consultant Indonesia is feasible to
implement.
Kata Kunci : Freemium, MOCC, pelatihan perencanaan karier, pengembangan model bisnis