Evaluasi kelangsungan hidup pasien keganasan kolorectal di sub unit bedah digestif RS Dr. Sardjito Yogyakarta (Survival analysis), 1999-2001
JUNARDI, dr. Hendro Wartatmo, SpB.,KBD
2004 | Tesis | PPDSI Ilmu BedahLatar Belakang. Karsinoma kolorectal merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada saluran cerna. Insiden karsinoma kolorectal, demikian juga angka kematiannya. Angka kematian karsinoma kolorectal pada laki-laki adalah nomor tiga setelah keganasan paru dan prostat. Pada wanita adalah nomor dua setelah Ca mame. Penelitian ini mencoba mengetahui profil karsinoma kolorectal mengenai stadium, tindakan operatif, ajuvant terapi, jenis kelamin, derajat histopatologis, lokasi tumor terhadap angka kelangsungan hidup pasien. Bahan dan Cara. Subjek penelitian adalah pasien karsinoma kolorectal yang telah ditegakkan secara patologi anatomi dan telah dilakukan tindakan operasi di RS Dr. Sardjito pada periode Januari 1999 – Desember 2001. Kriteria inklusi adalah pasien yang pulang dari rumah sakit dalam keadaan hidup. Waktu kelangsungan hidup dihitung mulai saat operasi sampai terjadinya sensor (kematian). Karakteristik tumor yang dievaluasi meliputi jenis kelamin, lokasi tumor, stadium, derajat histopatologis, tindakan operatif, dan ajuvant terapi. Desain penelitian dengan kohort. Analisa data dengan mengukur angka kelangsungan hidup dengan metode product limit dari kaplan meier. Perbedaan survival antar grup dilakukan analisa univariant dengan chi-square test. Hasil. Didapatkan 77 kasus karsinoma kolorectal dalam periode Januari 1999 – Desember 2001. Sepuluh kasus tidak bisa dilacak, jadi kasus yang bisa dievaluasi 67 kasus, terdiri dari 39 laki-laki dan 28 perempuan. Sebagian besar didapatkan dalam keadaan stadium lanjut yaitu Dukes C 55,2% dan Dukes D 28,4%. Overal survival pada angka kelangsungan hidup 4 tahun adalah 20%. Karakteristik tumor berdasarkan jenis kelamin (p=0,2582), lokasi tumor (p=0,084), derajat histopatologis (p=0,5616) tidak didapatkan perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap angka kelangsungan hidup. Pada golongan stadium tumor (p=0,0014), tindakan operatif (p=0,000) dan terapi ajuvant (0,000) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap angka kelangsungan hidup. Kesimpulan. Kelangsungan hidup pasien keganasan kolorektal dipengaruhi oleh perbedaan antar grup pada golongan stadium tumor, tindakan operatif, dan terapi ajuvant. Perbedaan antar grup pada jenis kelamin, lokasi tumor dan derajat histopatologis tidak didapatkan pengaruh yang signifikan terhadap angka kelangsungan hidup.
Kata Kunci : Bedah,Keganasan Kolorectal,Kelangsungan Hidup