Laporkan Masalah

Evaluasi Rekam Medis Elektronik RS Bethesda Yogyakarta Dalam Upaya Mendukung Percepatan Transformasi Kesehatan Digital

Darsono, Lukman Heryawan, ST., MT., PhD

2024 | Tesis | MAGISTER KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN

Latar Belakang: Salah satu upaya transformasi digital di rumah sakit adalah menerapkan rekam medis elektronik yang standard dan dapat memiliki kemampuan pertukaran data. Penting untuk mengevaluasi sejauh mana rekam medis elektronik diimplementasikan di rumah sakit.
Tujuan: Mengevaluasi rekam medis elektronik di rumah sakit dalam upaya mendukung percepatan transformasi kesehatan digital di Indonesia
Metode Penelitian: Penelitian mix method dengan studi kasus eksplanatori sekuensial dilakukan di rumah sakit bethesda mulai pada September sampai Oktober 2023.  Pengumpulan data primer menggunakan instrumen digital maturity index, cek list variabel dan meta data RME serta wawancara mendalam. Pengisian instrumen melibatkan 14 responden, yang terdiri manajemen rumah sakit, pengguna, tim IT dan rekam medis. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil: Dalam upaya mendukung percepatan transformasi kesehatan digital, rumah sakit Bethesda sudah merintis sistem komputerisasi mulai tahun 1992, serta membangun SIMRS mulai tahun 2012. Tingkat maturitas digital tahun 2023 dari survey Digital Maturity Assessment Rumah Sakit adalah 4 yaitu terkelola kolaborasi. Kedalaman penggunaan RME sudah ada yang terakomodasi di dalam SIMRS.  Kesesuaian variabel dan meta data RME IGD dengan KMK didapatkan angka sebesar 32 % variabel dan meta data ada dan sesuai, 46 % variabel dan meta data ada namun tidak sesuai dengan KMK, dan 22 % variabel dan meta data belum ada seperti dalam pedoman KMK. Hambatan-hambatan dalam implementasi RME ada 3 yang teridentifikasi antara lain kebijakan internal dan eksternal, infrastruktur dan sumberdaya manusia. Rumah Sakit Bethesda memprioritaskan pelayanan pasien, berdasarkan regulasi berkaitan dengan RME, untuk pelayanan dan klaim.
Kesimpulan: Rumah Sakit Bethesda sudah menerapkan percepatan transformasi kesehatan digital dengan SIMRS mulai tahun 2012. Pada survey Digital Maturity Assessment Rumah Sakit tahun 2023 didapatkan hasil tingkat kematangan adalah 4 yang berarti kolaborasi yang terkelola, organisasi telah menggunakan  sistem informasi rumah sakit sesuai struktur dan fungsinya  sebagaimana kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Kedalaman penggunaan RME sudah ada yang terakomodasi di dalam SIMRS, namun demikian rumah sakit masih perlu menyesuaiakan dengan variabel dan meta data yang distandarkan oleh Kemenkes


Background: One of the digital transformation efforts in hospitals is to implement standardized electronic medical records that can have data exchange capabilities. It is important to evaluate the extent to which electronic medical records are implemented in hospitals.
Objective: To evaluate electronic medical records in hospitals in an effort to support the acceleration of digital health transformation in Indonesia.
Research Methods: Mixed method research with a sequential explanatory case study was conducted at Bethesda Hospital from September to October 2023.  Primary data collection used digital maturity index instruments, variable checklists and RME meta data as well as in-depth interviews. Instrument completion involved 14 respondents, consisting of hospital management, users, IT teams and medical records. Data analysis was done descriptively.
Results: In an effort to support the acceleration of digital health transformation, Bethesda Hospital has pioneered a computerized system starting in 1992, and built SIMRS starting in 2012. The digital maturity level of the Hospital Digital Maturity Assessment survey is 4 in 2023, which means managed collaboration. The depth of use of EMR has been accommodated in SIMRS, the suitability of EMR Emergency Department variables and meta data obtained a figure of 32% variables and meta data exist in accordance with KMK. 46% of variables and meta data exist but are not in accordance with KMK, and 22% of variables and meta data do not exist as in KMK guidelines. Three barriers to the implementation of RME were identified, including internal and external policies, infrastructure and human resources. Bethesda Hospital prioritizes patient care, based on regulations related to RME, for services and claims.
Conclusion: Bethesda Hospital has implemented the acceleration of digital health transformation with SIMRS starting in 2012.  In the year 2023 Hospital Digital Maturity Assessment survey, the result of the maturity level is 4, which means managed collaboration, the organization has used hospital information systems according to their structure and function as well as established policies and procedures. The depth of use of EMR has been accommodated in SIMRS, however the hospital still needs to adjust to the variables and meta data standardized by the Ministry of Health.


Kata Kunci : SIMRS, RME, Transformasi Kesehatan

  1. S2-2024-486023-abstract.pdf  
  2. S2-2024-486023-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-486023-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-486023-title.pdf