Korelasi antara Fungsi Ginjal Cangkok dan Kadar Hemoglobin pada Pasien Paska Transplantasi Ginjal di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
ERLANGGA PRASAMYA, dr. Calcarina F.R. Wisudarti, Sp.An-TI, Subsp.T.I.(K).; Dr. dr. Djayanti Sari,M.Kes,Sp.An-TI,Subsp.An.Ped.(K)
2024 | Tesis-Subspesialis | SUBSPESIALIS ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
Latar Belakang : Penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan peningkatan prevalensi, prognosis yang buruk, dan biaya yang tinggi. Pilihan terapi transplantasi ginjal menjadi pilihan utama dibanding dialisis seumur hidup bagi pasien gagal ginjal kronis tahap akhir. Peningkatan jumlah pasien cangkok ginjal perlu diikuti dengan studi keberhasilan fungsi ginjal cangkok. Ginjal cangkok yang bekerja dengan baik akan meningkatkan fungsi endokrin pasien resipien dengan meningkatkan eritropoietin (EPO). Peningkatan EPO akan meningkatkan sel darah merah dan hemoglobin.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara fungsi ginjal cangkok dengan kadar hemoglobin pada pasien paska transplantasi ginjal di RSUP Dr. Sardjito.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif. Pengambilan subjek dilakukan dengan time-based sampling yaitu mengambil seluruh pasien resipien cangkok ginjal ?18 tahun yang menjalani operasi transplantasi ginjal pada tahun 2017-2023 di RSUP Dr.
Sardjito. Data fungsi ginjal cangkok dan kadar hemoglobin dicatat kemudian dianalisis menggunakan analisis bivariate serta multivariate SPSS versi 26 untuk menentukan hubungan kedua variabel.
Hasil:. Korelasi kuat antara fungsi ginjal cangkok dengan hemoglobin. Analisis multivariate menunjukkan fungsi ginjal cangkok melalui serum kreatinin bulan pertama dalam penelitian ini (OR 9.71, p-value 0.002) dapat memprediksi peningkatan kadar hemoglobin tiga bulan paska transplantasi. Kurva ROC menunjukkan nilai cut-off terbaik kadar kreatinin bulan pertama paska tranplantasi ginjal dalam memprediksi kadar hemoglobin pada bulan ketiga adalah 1,88mg/dl dengan AUC 0,796 (CI 95% 0,67-0,92), sensitivitas 71,4?n spesifisitas
83%. ginjal. Jenis kelamin, usia, obesitas dan durasi operasi serta waktu iskemia tidak menunjukkan hasil yang signfikan terhadap kenaikan hemoglobin pada bulan ketiga paska transplantasi.
Kesimpulan: Ada korelasi antara fungsi ginjal cangkok dan kadar hemoglobin pada pasien paska transplantasi ginjal di RSUP Dr. Sardjito.
Background: Chronic kidney disease is a global public health problem with increasing prevalence, poor prognosis, and high costs. Kidney transplantation therapy is the leading choice compared to lifelong dialysis for patients with end-stage chronic renal failure. The increase in kidney transplant patients needs to be followed by successful studies of graft kidney function. A well-grafted kidney will improve the recipient patient's endocrine function by increasing erythropoietin (EPO). Increasing EPO will increase red blood cells and hemoglobin.
Objective: This study aims to determine the correlation between graft kidney function with hemoglobin levels in post-kidney transplant patients at RSUP Dr. Sardjito.
Methods: This research is a retrospective cohort study. Subjects were taken using time-based sampling, namely taking all kidney transplant recipient patients ?18 years old who underwent kidney transplant surgery in 2017-2023 at RSUP Dr. Data on graft kidney function and hemoglobin levels will be recorded and then analyzed using bivariate and multivariate analysis SPSS version 26 to determine the relationship between the two variables.
Results: Strong correlation between graft kidney function and hemoglobin. Multivariate analysis showed that graft kidney function through serum creatinine in the first month in this study (OR 9.71, p-value 0.002) could predict an increase in hemoglobin levels three months after transplantation. The ROC curve shows that the best cut-off value for creatinine levels in the first month after kidney transplantation in predicting hemoglobin levels in the third month is 1.88mg/dl with an AUC of 0.796 (CI 95% 0.67-0.92), sensitivity of 71.4% and specificity 83%. Gender, age, obesity, surgery duration, and ischemia time did not show significant results in increasing hemoglobin in the third month after transplantation.
Conclusion: There is a correlation between graft kidney function and hemoglobin levels in post-kidney transplant patients at RSUP Dr. Sardjito.
Kata Kunci : Transplantasi Ginjal, Kadar Hemoglobin, Fungsi Ginjal Cangkok, Kidney Transplantation, Hemoglobin Levels, Grafted Kidney Function