Efikasi pelembab krim nikotinamid 2 persen pada kulit kering non dermatotik

SAGITA, Catharina, dr. Fajar Waskito, SpKK(K).,M.Kes

2004 | Tesis | PPDSI Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin

Latar belakang. Kulit kering adalah suatu keadaan yang dapat menimbulkan rasa gatal dan merupakan faktor predisposisi munculnya dermatitis. Akhir-akhir ini gangguan lemak interselular dipercaya sebagai faktor penting penyebab kulit kering. Penggunaan pelembab merupakan salah satu cara untuk mengatasi gejala tersebut. Nikotinamid 2% terbukti dapat memacu sintesis lemak interselular baik secara in vivo maupun in vitro. Urea 10% telah lama digunakan sebagai pelembab karena bersifat higroskopis. Tujuan. Mengetahui efikasi krim nikotinamid 2% sebagai pelembab dibandingkan krim urea 10% yang dioleskan 2 kali sehari setelah mandi selama 4 minggu berturut-turut pada individu berkulit kering non dermatotik usia 20-50 tahun. Hipotesis. Krim nikotinamid 2% mempunyai efek pelembab yang lebih baik dibandingkan krim urea 10% dengan pemakaian masing-masing 2 kali sehari selama 4 minggu berturut-turut pada individu berkulit kering non dermatotik usia 20-50 tahun. Metode. Desain penelitian adalah uji klinis acak terkendali, perbandingan kontra lateral, buta ganda. Tiap subjek mendapat 2 macam intervensi (krim nikotinamid dan urea), randomisasi dilakukan untuk menentukan sisi tungkai yang mendapat krim nikotinamid 2% pada 77 subjek yang memenuhi kriteria penelitian. Aplikasi krim dilakukan 2 kali sehari setelah mandi selama 4 minggu. Penilaian dilakukan pada akhir minggu ke-2, akhir penelitian, 48 dan 96 jam setelah intervensi, meliputi Transepidermal Water Loss, hidrasi kulit, dan efek samping. Data pengukuran objektif dianalisa dengan independent t-test.

Background. Xerosis or dry skin is a condition that induces itchy sensation and a predisposition factor for dermatitis. Recently, abnormalities of interselular lipid is considered as a main factor for generating xerosis. Emollient has been used as treatment to alleviate xerotic skin. In vivo and in vitro experiment proved that nicotinamide 2% can stimulate lipid interselular synthesis. Urea 10% has been used for long time as a humectant emollient. Objective. To determine the efficacy of nicotinamide cream 2% as a moisturizer compared to urea cream 10% on xerotic non-dermatotic skin, which is applied 2 times daily after bath for 4 weeks in 20-50 years old subjects. Hypothesis. The moisturizer’s effect of nicotinamide cream 2% is better compared to urea cream 10% on xerotic non-dermatotic skin, which is applied 2 times daily after bath for 4 weeks in 20-50 years old subjects. Method. Study design is double blind, contralateral comparison, randomized control trial. Each subject get 2 interventions, randomisation is conducted to determine which shin get nicotinamid 2% cream on 77 subjects who fulfill study criterias. Cream is applied 2 times daily after bath for 4 weeks. Evaluation is done at the end of 2nd week, the end of study, and 48 and 96 hours after termination, consist of Transepidermal Water Loss, skin hidration, and side effects. Objectif data analyzed with independent t-test.

Kata Kunci : kulit kering, pelembab, nikotinamid, urea, xerosis, moisturizer, nicotinamide