Pengaruh Kemampuan Mastikasi terhadap Status Gizi dan Jumlah Bakteri Streptococcus mutans pada Rongga Mulut Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta
Rizky Arkan Alhabsy, drg. Lisdrianto Hanindriyo, MPH., Ph.D.; Dr. drg. Sri Widiati, MPH.
2024 | Tesis | S2 Kedokteran Gigi
Pendahuluan: Kesehatan gigi
dan mulut serta status gizi anak sekolah merupakan faktor yang berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi
kesehatan gigi dan mulut serta status gizi adalah kemampuan mastikasi. Kemampuan mastikasi memengaruhi proses pencernaan
makanan dan penyerapan nutrisi serta memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme di
dalam rongga mulut, termasuk bakteri Streptococcus mutans yang merupakan
penyebab utama terjadinya karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi pengaruh kemampuan mastikasi terhadap status gizi dan jumlah
bakteri Streptococcus mutans pada rongga mulut siswa kelas 2 sekolah
dasar di kota Yogyakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan multistage cluster random sampling dengan jumlah sampel 98 anak usia 7-9 tahun di sekolah dasar. Kemampuan mastikasi diukur dengan mengunyah permen karet (Color-changeable chewing gum) lalu diukur rentang perubahan warna pada permen karet. Status gizi diukur berdasarkan indeks massa tubuh (tinggi badan dan berat badan). Jumlah bakteri Streptococcus mutans diukur menggunakan Dentocult SM pada saliva dan plak.
Hasil Penelitian: Analisis bivariat menggunakan uji Spearman correlation menunjukkan pengaruh kemampuan mastikasi terhadap jumlah bakteri Streptococcus mutans pada saliva memiliki hubungan yang signifikan (p=0,010), sedangkan pengaruh kemampuan mastikasi terhadap status gizi dan jumlah bakteri Streptococcus mutans pada plak tidak memiliki hubungan yang signifikan (p>0,05). Analisis multivariat menggunakan uji multinomial logistic regression menunjukkan pengaruh kemampuan mastikasi dan dmf-t terhadap jumlah bakteri Streptococcus mutans pada saliva dengan hasil r sebesar 0,74. Kemampuan mastikasi lebih berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah bakteri Streptococcus mutans pada saliva (p<0>Streptococcus mutans pada saliva (p>0,05).
Kesimpulan: Semakin baik kemampuan mastikasi maka semakin sedikit jumlah bakteri Streptococcus mutans pada saliva. Kemampuan mastikasi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap status gizi dan jumlah bakteri Streptococcus mutans pada plak.
Introduction: Oral health and
nutritional status of school children are factors that play a role in the
growth and development of children. One of the factors that influence oral
health and nutritional status is mastication ability. Masticatory ability
affects process of food digestion and nutrient absorption it also influences
the growth of microorganisms in the oral cavity, including Streptococcus mutans
bacteria, which are the main cause of caries. This study aims to explore the
influence of masticatory ability on the nutritional status and quantity of Streptococcus
mutans bacteria in the oral cavity of second-grade elementary school students
in Yogyakarta city
Research Methods: This type
of research is analytic survey with a cross-sectional design. Sampling using
multistage cluster random sampling, involving a total of 98 children aged 7-9
years from elementary schools. Mastication ability was measured by Color-changeable
chewing gum, and the range of color change on the chewing gum was measured.
Nutritional status was measured based on the body mass index (height and
weight). The number of Streptococcus mutans bacteria was measured using Dentocult
SM in saliva and plaque samples.
Results: Bivariate analysis using Spearman correlation test indicated a significant relationship between mastication ability and number of Streptococcus mutans bacteria in saliva (p=0.010), whereas the influence of mastication ability on nutritional status and the number of Streptococcus mutans bacteria in plaque did not show a significant relationship (p>0.05). Multivariate analysis using multinomial logistic regression test demonstrated the influence of mastication ability and dmf-t on the number of Streptococcus mutans bacteria in saliva with an estimated coefficient (r) of 0.74. Mastication ability significantly influenced the number of Streptococcus mutans bacteria in saliva (p<0>0.05).
Conclusion: The better chewing ability then less quantity
of Streptococcus mutans bacteria in saliva. Chewing ability does not have a
significant relationship with nutritional status and the quantity of
Streptococcus mutans bacteria in plaque.
Kata Kunci : Kemampuan mastikasi, status gizi, bakteri Streptococcus mutans.