Laporkan Masalah

Analisis Data IFLS-5: Peran Tunjangan dan Gaji Terhadap Kepuasan Pekerja Industri Manufaktur

FEDORA NIRWASITA DAGA, Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog

2024 | Skripsi | PSIKOLOGI

Kepuasan karyawan merupakan isu yang selalu berkembang dalam dunia Psikologi Industri dan Organisasi. Tingginya serapan industri manufaktur pada pasar kerja di Indonesia mendorong pengusaha dan pemerintah untuk menyediakan kompensasi yang layak. Berkaitan dengan isu tersebut, Indonesia Family Life Survey gelombang 5 telah mengumpulkan data dengan skala nasional menggunakan alat ukur tunggal. Bagaimanapun, performa alat ukur ini masih banyak di diskusikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa alat ukur tunggal dalam melihat hubungan kepuasan kerja dengan gaji dan tunjangan. Hasilnya, korelasi antara jumlah tunjangan dan kepuasan signifikan (p < 0> 0.05). Analisis lanjutan ANOVA satu arah dilakukan untuk melihat perbedaan tingkatan gaji dengan kepuasan dan hasilnya subjek pada tingkat gaji dibawah Rp 910.000 memiliki perbedaan kepuasan yang signifikan dengan subjek pada tingkat gaji Rp 910.000-1.500.000,- dan Rp 1.500.001-2.441.000,-. Temuan penelitian ini mengindikasikan kekurangan single-item measure sebagai alat ukur kepuasan serta banyaknya faktor diluar tunjangan dan gaji yang perlu dipertimbangkan. 

Employee satisfaction is an issue that is always developing in the world of Industrial and Organizational Psychology. The high absorption of the manufacturing industry in the job market in Indonesia encourages employers and the government to provide adequate compensation. In relation to this issue, the 5th wave of the Indonesian Family Life Survey has collected data on a national scale using a single measuring instrument. However, the performance of this measuring instrument is still widely discussed. This research aims to determine the performance of a single measuring instrument in looking at the relationship between job satisfaction and salary and benefits. As a result, the correlation between the amount of benefits and job satisfaction is significant (p < 0> 0.05). Further analysis of one-way ANOVA was carried out to see the difference between salary levels and satisfaction and the results of subjects at salary levels below Rp. 910,000 had significant differences in satisfaction with subjects at salary levels of Rp. 910,000-1,500,000 and Rp. 1,500,001-2,441,000 , -. The findings of this study indicate the shortcomings of single-item measures as a means of measuring satisfaction as well as the many factors beyond benefits and salary that need to be considered.

Kata Kunci : Kepuasan kerja, Tunjangan, Gaji, IFLS-5

  1. S1-2024-455680-abstract.pdf  
  2. S1-2024-455680-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-455680-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-455680-title.pdf