Laporkan Masalah

Women Entrepreneurship in the Internationalization of Micro, Small, and Medium-Sized Enterprises (MSMEs) in Indonesia

Grisna Anggadwita, Prof. Nurul Indarti, Siviløkonom, Cand.Merc, Ph.D. ; Prof. Wakhid Slamet Ciptono, M.P.M., Ph.D.

2024 | Disertasi | S3 Manajemen

Literatur akademis mengenai kewirausahaan perempuan dalam internasionalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus meningkat, kemungkinan karena besarnya potensi kewirausahaan perempuan dalam mendorong pemberdayaan sosial dan pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Studi ini bertujuan untuk memahami kewirausahaan perempuan secara komprehensif melalui internasionalisasi UMKM di Indonesia, negara berkembang yang memiliki potensi besar untuk mendorong kewirausahaan perempuan global. Topik ini terdiri dari tiga kajian yang saling berkaitan berdasarkan integrasi teori internasionalisasi dan teori feminis.

Studi pertama bertujuan untuk mengkaji secara sistematis makalah mengenai kewirausahaan perempuan dalam internasionalisasi UMKM dengan mengkaji profil penelitian (yaitu tren publikasi, penerbit, domain dan kualitas jurnal, metodologi dan unit analisis serta klasifikasi regional), mode masuk internasionalisasi dan landasan teori-teorinya, aliran penelitian, dan variabel kunci dengan menggunakan kerangka AMO (antecedents, mediators/moderators, outcomes) dan saran untuk penelitian potensial di masa depan. Penelitian ini menggunakan analisis bibliometrik dengan memilih 62 artikel yang relevan dari 3.016 artikel yang dikumpulkan dari database Web of Science, Scopus, Google Scholar dan EBSCO. Analisis konten dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan dan kesenjangan penelitian utama, yang kemudian dipetakan pada kerangka AMO untuk arahan potensi penelitian di masa depan. VOSviewer digunakan untuk menggambarkan tema cluster penelitian secara visual. Studi ini menemukan bahwa jumlah makalah yang diterbitkan selama periode 1994–September 2022 berfluktuasi, hal ini menunjukkan adanya tren peningkatan penelitian kewirausahaan perempuan dalam internasionalisasi UKM yang dipublikasikan di berbagai jurnal bereputasi oleh penerbit ternama. Kajian ini juga menemukan beberapa alternatif cara masuk internasionalisasi, meskipun ekspor masih menjadi alternatif yang paling banyak digunakan. Berbagai teori yang mendasari penelitian ini antara lain teori internasionalisasi, teori berbasis sumber daya, teori feminis dan kewirausahaan internasional. Kajian ini mengidentifikasi dan membahas enam aliran penelitian terkait konsep kewirausahaan perempuan dalam internasionalisasi UKM: perilaku ekspor dan gender dalam UKM; kewirausahaan dan pembangunan ekonomi negara; gender, inovasi dan kinerja dalam internasionalisasi UKM; kewirausahaan perempuan dalam penelitian bisnis dan manajemen internasional; proses internasionalisasi UKM; dan pengalaman bisnis dan pengalaman ekspor. Beberapa topik yang berpotensi untuk penelitian di masa depan meliputi dinamika pribadi dan organisasi, perilaku internasionalisasi, pengambilan keputusan, penerapan strategi atau teknologi, dan orientasi terhadap pasar internasional. Studi ini menawarkan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan yang bertujuan untuk mendorong kewirausahaan perempuan dalam lanskap internasionalisasi UKM. Temuan ini memberikan peta jalan untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang belum dieksplorasi dalam kewirausahaan perempuan dalam internasionalisasi UKM, sehingga dapat menjadi panduan bagi inisiatif penelitian di masa depan. 

Studi kedua menggali proses internasionalisasi yang rumit bagi UMKM milik perempuan di Indonesia, menyoroti beragam tantangan yang mereka hadapi dan potensi untuk memecahkan hambatan dalam lanskap bisnis di negara ini. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, penelitian ini melakukan wawancara semi terstruktur terhadap 20 perempuan pengusaha pengelola UMKM di Indonesia. Temuan penelitian ini mengidentifikasi empat tahapan berbeda dalam internasionalisasi: memulai strategi, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, membangun jaringan dan mendapatkan paparan internasional, dan memasuki pasar internasional. UMKM milik perempuan menghadapi tantangan manajemen dan operasional bisnis, tata kelola dan manajemen risiko, lingkungan eksternal dan dinamika pasar, dan lingkungan sosial. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, pengusaha perempuan memandang internasionalisasi sebagai cara untuk menstimulasi perekonomian lokal. Dukungan pemerintah dan pemanfaatan sumber daya yang efektif menawarkan jalur tambahan untuk mendorong internasionalisasi. Menariknya, stereotip gender diidentifikasi sebagai tantangan dan peluang untuk memperluas upaya bisnis internasional. Studi ini memberikan wawasan berharga bagi akademisi dan praktisi, meletakkan dasar untuk mendorong inklusivitas dan memberdayakan pengusaha perempuan secara global.

Studi ketiga menyelidiki kinerja internasionalisasi UMKM milik perempuan dengan menguji pengaruh kapabilitas dinamis, persepsi dukungan lingkungan (persepsi dukungan sosial, persepsi dukungan institusional, dan persepsi stereotip gender), dan orientasi kewirausahaan internasional. Studi ini mengeksplorasi peran mediasi dari kemampuan dinamis dan orientasi kewirausahaan internasional, serta efek moderasi dari partisipasi dalam pameran internasional. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei ekstensif. Dengan kriteria purposive sampling yang berfokus pada UMKM milik perempuan yang terlibat dalam kegiatan ekspor, penelitian ini mengumpulkan tanggapan dari 157 responden. Partial Least Square - Sequential Equation Modeling (PLS-SEM) digunakan sebagai teknik analisis data dalam penelitian ini. Hasil studi ini menyoroti pengaruh positif dan signifikan kapabilitas dinamis dan orientasi kewirausahaan internasional terhadap kinerja internasionalisasi. Dukungan lingkungan yang dirasakan mempengaruhi kemampuan dinamis dan orientasi kewirausahaan internasional, kecuali persepsi stereotip gender, yang tidak menunjukkan pengaruh. Selain itu, kemampuan dinamis muncul sebagai mediator dalam hubungan antara persepsi dukungan lingkungan dan kinerja internasionalisasi, sedangkan orientasi kewirausahaan internasional hanya berfungsi sebagai mediator untuk persepsi dukungan institusional. Menariknya, partisipasi dalam pameran internasional memperkuat kemampuan dinamis kinerja internasionalisasi namun melemahkan orientasi kewirausahaan internasional. Temuan-temuan ini memberikan wawasan berharga bagi para pembuat kebijakan, praktisi bisnis, dan akademisi yang ingin memahami lebih dalam mengenai faktor-faktor yang membentuk keberhasilan UMKM milik perempuan di pasar internasional.

The academic literature on women’s entrepreneurship in the internationalization of micro, small and medium-sized enterprises (MSMEs) continues to increase, possibly due to the enormous potential of women’s entrepreneurship to promote social empowerment and economic growth in a country. This study aims to comprehensively understand women's entrepreneurship through the internationalization of MSMEs in Indonesia, an emerging economy with great potential to encourage global women's entrepreneurship. This topic consists of three interrelated studies based on integrating the two theories (internationalization theories and feminist theory).

The first study aims to systematically review papers on women’s entrepreneurship in the internationalization of MSMEs by examining the research profile (i.e. publication trends, publishers, domain and quality of journals, methodologies and units of analysis and regional classifications), internationalization entry modes and the theories underpinning, research streams, key variables using AMO framework (i.e. antecedents, mediators, moderators and outcomes) and suggestions for potential future studies. This study used bibliometric analysis by selecting 62 relevant papers from 3,016 papers collected from the Web of Science, Scopus, Google Scholar and EBSCO databases. Content analysis was conducted to identify key research issues and gaps, which were then mapped on AMO framework to address potential future research. VOSviewer was used to represent the research cluster themes visually. This study found that the number of papers published during the period 1994–September 2022 fluctuated, indicating an increasing trend of women’s entrepreneurship research in the internationalization of SMEs being published in various reputable journals by well-known publishers. This study also found several alternatives of internationalization entry modes, although export is still the most widely used alternative. Various theories that underlie this research include internationalization theory, resource-based theory, feminist theory and international entrepreneurship. This study identifies and discusses six research streams related to the concept of women’s entrepreneurship in SME internationalization: export behavior and gender in SMEs; entrepreneurship and country economic development; gender, innovation and performance in SME internationalization; women entrepreneurship in international business and management research; internationalization process of SMEs; and business experience and export experience. Some topics that emerged as potential for future research include personal and organizational dynamics, internationalization behavior, decision-making, adoption of strategies or technologies and orientation toward international markets. This study offers valuable insights for policymakers and stakeholders aiming to foster women’s entrepreneurship within the internationalization landscape of SMEs. The findings provide a roadmap for identifying underexplored areas in women’s entrepreneurship within SME internationalization, guiding future research initiatives. 

The second study delves into the intricate internationalization process for women-owned MSMEs in Indonesia, shedding light on their varied challenges and the potential to shatter the glass ceiling in the country's business landscape. Utilizing qualitative methods with a case study approach, the research conducted semi-structured interviews with 20 women entrepreneurs managing MSMEs in Indonesia. The study's findings identified four distinct stages in internationalization: initiating strategies, developing knowledge and skills, networking and gaining international exposure, and entering international markets. Women-owned MSMEs face business management and operations, governance and risk management, external environment and market dynamics, and social environment. Despite these challenges, women entrepreneurs perceive internationalization as a way to stimulate local economies. Government support and effective resource utilization offer additional pathways for promoting internationalization. Interestingly, gender stereotypes were identified as challenges and opportunities for expanding international business endeavors. This study provides valuable insights for academics and practitioners, laying the groundwork for fostering inclusivity and empowering women entrepreneurs globally.

The third study investigates the internationalization performance of women-owned MSMEs by examining the influence of dynamic capabilities, perceived environmental support (perceived social support, perceived institutional support, and perceived gender stereotypes), and international entrepreneurial orientation. The study explores the mediating roles of dynamic capabilities and international entrepreneurial orientation, and the moderating effect of participation in international exhibitions. This research uses quantitative methods with an extensive survey approach. With purposive sampling criteria that focused on women-owned MSMEs involved in export activities, the research gathered responses from 157 respondents. Partial Least Square - Sequential Equation Modelling (PLS-SEM) is used as a data analysis technique in this study. The results highlight the positive and significant effect of dynamic capabilities and international entrepreneurial orientation on internationalization performance. Perceived environmental support influences both dynamic capabilities and international entrepreneurial orientation, with the exception of perceived gender stereotypes, which show no effect. Moreover, dynamic capabilities emerge as a mediator in the relationship between perceived environmental support and internationalization performance, while international entrepreneurial orientation serves as a mediator only for perceived institutional support. Interestingly, participation in international exhibitions strengthens dynamic capabilities for internationalization performance but weakens international entrepreneurial orientation. These findings contribute valuable insights to policymakers, business practitioners and academics seeking a deeper understanding of the factors that shape the success of women-owned MSMEs in international markets.

Kata Kunci : Environmental support, Internationalization performance, Internationalization process, Women-owned MSMEs, Dynamic capabilities, International entrepreneurial orientation, International exhibition participation

  1. S3-2024-476090-abstract.pdf  
  2. S3-2024-476090-bibliography.pdf  
  3. S3-2024-476090-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2024-476090-title.pdf