Laporkan Masalah

Komunikasi Pembangunan dalam Perspektif Ekologi di Wilayah Rentan Bencana (Resonansi Sistem Komunikasi Pemerintah Daerah dan Komunikasi Masyarakat Kabupaten Morowali Mengantisipasi Potensi Bencana)

Muh Resa Yudianto Suldani, Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, S.IP., M.Si, Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, SJ

2024 | Disertasi | S3 Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan

Disertasi ini mengeksplorasi komunikasi pembangunan dari perspektif ekologi di daerah rawan bencana, dengan fokus pada respon pemerintah dan masyarakat sebagai suatu sistem sosial di Kabupaten Morowali. Ia menggunakan teori sistem autopoiesis Niklas Luhmann dengan konsep resonansi sistem untuk mempelajari komunikasi ekologi dalam masyarakat informasi, adaptasi sosial terhadap bencana alam, dan pengurangan risiko bencana. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengetahuan lokal, sistem peringatan dini berbasis masyarakat, dan komunikasi pemerintah dalam manajemen bencana.

Penelitian menggunakan metode studi kasus eksploratif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan diskusi kelompok terfokus. Temuan ini mengungkapkan tantangan dalam koordinasi antarlembaga, kapasitas anggota legislatif, peran media dan jurnalis lokal dalam komunikasi bencana, pewarisan nilai-nilai budaya, dan perlunya kebijakan dan program berdasarkan pengetahuan lokal. Penelitian ini menekankan pentingnya metode komunikasi tradisional dan non-tradisional dalam kesadaran dan kesiapsiagaan bencana.

Disertasi ini juga membahas mengenai perumusan rencana tata ruang (RTRW) dengan mempertimbangkan aspek sumber daya alam, sistem permukiman, penggunaan lahan, dan kelembagaan. Hal ini menggarisbawahi perlunya strategi adaptasi proaktif untuk mengurangi risiko bencana dan peran masyarakat lokal dalam manajemen bencana. Studi ini menyimpulkan bahwa baik pemerintah maupun masyarakat kurang memiliki resonansi terhadap potensi permasalahan bencana sehingga perlu adanya kolaborasi untuk pengurangan risiko bencana yang efektif dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Morowali.

This dissertation explores development communication from an ecological perspective in disaster-prone areas, focusing on government and community respond as a social system in Morowali Regency. It employs Niklas Luhmann's autopoiesis system theory with the system resonance concept to study ecological communication in information societies, social adaptation to natural disasters, and disaster risk reduction. The research highlights the importance of local knowledge, community-based early warning systems, and government communication in disaster management.

The study uses an exploratory case study method with data collected through in- depth interviews, observations, documentation, and focus group discussions. The findings reveal challenges in inter-agency coordination, capacity of legislative members, the role of local media and journalists in disaster communication, inheritance of cultural values, and the need for policies and programs based on local knowledge. The research emphasizes the significance of traditional and non- traditional communication methods in disaster awareness and preparedness.

The dissertation also discusses the formulation of spatial planning (RTRW) considering natural resources, settlement systems, land use, and institutional aspects. It underscores the need for proactive adaptation strategies to reduce disaster risks and the role of local communities in disaster management. The study concludes that both government and community are too little resonance to the potential disaster issue so that it need to gain the collaboration for effective disaster risk reduction and sustainable development in Morowali Regency.

Kata Kunci : Teori Sistem, Resonansi, Potensi Bencana, Adaptasi Proaktif, Pengetahuan Lokal

  1. S3-2024-420516-abstract.pdf  
  2. S3-2024-420516-bibliography.pdf  
  3. S3-2024-420516-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2024-420516-title.pdf