Fenomena Dilematik Pernikahan Orang Dengan HIV (ODHIV) Di Yogyakarta
Mutrofin, Nurhadi.,S.Sos.,M.Si.,Ph.D
2024 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN
Pernikahan adalah hak yang dimiliki oleh semua orang namun ketika seseorang terinfeksi virus HIV keputusan untuk menikah bisa menjadi tantangan serta memunculkan dilema. Terlebih ketika stigma dan diskriminasi masih tinggi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengalaman dilema yang dihadapi pasangan ODHIV dan untuk mengidentifikasi proses membangun kepercayaan diri untuk memutuskan menikah serta melihat praktik berkeluarga pada ODHIV. Sehingga dapat memunculkan kesadaran dan wawasan terkait dengan hak setiap orang untuk melakukan pernikahan tanpa adanya diskriminasi.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori family practices serta teori dilema. Teori tidak hanya sekedar menjelaskan namun juga berfungsi untuk menuntun peneliti dalam membentuk kerangka berpikir yang berkaitan dengan cara penulisan. Penelitian ini juga menggunakan kerangka konsep pengambilan keputusan, makna pernikahan serta HIV dalam perspektif masalah sosial yang digunakan untuk melihat bagaimana pendekatan permasalahan yang dihadapi oleh informan. Metode penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi yang merupakan salah satu bagian dari payung besar metode kualitatif. Melalui pendekatan fenomenologi peneliti dapat mencari makna mendalam terhadap esensi dari pengalaman seseorang. Peneliti melakukan interviu mendalam dengan enam pasangan ODHIV serta di dukungan oleh empat orang sebagai informan pendukung.
Hasil penelitian menunjukkan adanya serangkaian dilema yang dihadapi oleh setiap informan dalam memutuskan menikah yaitu dilema kebutuhan berpasangan, dilema kematian, dilema kesempurnaan maupun dilema identitas. Untuk membangun kepercayaan diri setiap informan memiliki rasionalitas baik internal maupun eksternal pribadi. Proses membangun kepercayaan diri pada pasangan yaitu melalui proses komunikasi terbuka, peningkatan pengetahuan tentang HIV serta dukungan mental dan sosial. Setelah memutuskan pernikahan setiap pasangan melakukan praktik keluarga didasarkan pada kebutuhan untuk menjaga kesehatan dan keharmonisan keluarga.
Marriage is a right that belongs to everyone but when someone is infected with the HIV virus the decision to get married can be challenging and create a dilemma. Especially when stigma and discrimination are still high in society. This study aims to discover the experience of dilemmas faced by PLHIV couples and to identify the process of building confidence to decide to get married and see the family practices of PLHIV. So that it can raise awareness and insight related to everyone's right to marry without discrimination.
The theories used in this research are family practices theory and dilemma theory. Theory does not only explain but also serves to guide researchers in forming a framework of thinking related to the way of writing. This study also uses the conceptual framework of decision making, the meaning of marriage and HIV in the perspective of social problems used to see how to approach the problems faced by informants. The research method used is phenomenology, which is one part of the large umbrella of qualitative methods. Through the phenomenological approach, researchers can seek deep meaning to the essence of a person's experience. Researchers conducted in-depth interviews with six ODHIV couples and were supported by four people as supporting informants.
The results showed a series of dilemmas faced by each informant in deciding to get married, namely the dilemma of pairing needs, the dilemma of death, the dilemma of perfection and the dilemma of identity. To build self-confidence, each informant has both internal and external personal rationality. The process of building confidence in couples is through a process of open communication, increasing knowledge about HIV and mental and social support. After deciding on marriage, each couple conducts family practices based on the need to maintain family health and harmony.
Kata Kunci : Dilema Pernikahan, Pasangan ODHIV, Praktik Berkeluarga