Laporkan Masalah

ASSOCIATION BETWEEN PROPER POSTNATAL CARE WITH EXCLUSIVE BREASTFEEDING PRACTICE AMONG ADOLESCENT AND YOUNG INDONESIAN MOTHERS: A SECONDARY ANALYSIS OF INDONESIA DEMOGRAPHIC HEALTH SURVEY 2017

Wahyu Triadmajani, Dr. Drs. Abdul Wahab, MPH. ; Dr. dr. Shinta Prawitasari, SpOG(K)., MKes

2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Ibu muda dan remaja mengalami praktik pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif yang kurang optimal dibandingkan ibu yang berusia lebih dewasa. Di Indonesia, hanya 50,9% ibu muda dan remaja memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. Untuk mempromosikan ASI eksklusif di kalangan ibu muda dan remaja, intervensi yang diberikan sebaiknya sensitif terhadap kelompok ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perawatan pascakelahiran yang tepat (PNC) dalam menentukan praktik ASI eksklusif di kalangan remaja dan ibu muda di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi potong-lintang yang memanfaatkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Ibu berusia 15-24 tahun yang melahirkan bayi terakhirnya dalam waktu dua tahun sebelum survei memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Ibu dianggap melakukan kunjungan PNC yang sesuai apabila ibu memulai menyusui satu jam pascalahir, menerima PNC dua hari pascalahir, dan mendapat konseling serta observasi menyusui pada kunjungan awal PNC. Sekitar 51,6% total responden penelitian ini memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. PNC yang sesuai berkorelasi dengan peningkatan probabilitas praktik ASI eksklusif yang delapan kali lebih tinggi hanya pada ibu berusia 15–19 tahun setelah analisis stratifikasi berdasarkan kelompok usia. Status pekerjaan dan indeks kekayaan berhubungan negatif dengan ASI eksklusif, sedangkan status perkawinan merupakan prediktor positif. Ibu muda yang membuat keputusan bersama dengan suaminya untuk layanan kesehatan anak  memiliki peluang 1,7 kali lebih tinggi untuk melakukan ASI eksklusif. Penelitian ini menggambarkan pentingnya pemberian layanan menyusui pada periode awal pascakelahiran untuk kelangsungan pemberian ASI eksklusif. Keterlibatan pasangan atau keluarga saat promosi dan edukasi menyusui sangat penting untuk mendorong praktik ASI eksklusif di kalangan ibu muda dan remaja di Indonesia.

Adolescents and young mothers experience suboptimum exclusive breastfeeding (EBF) practice compared to older groups. In Indonesia, only 50.9% of adolescents and young mothers exclusively breastfeed their children. To promote EBF practice among adolescents and young mothers, any intervention should be sensitive toward them. This study aimed to determine the role of proper postnatal care (PNC) in defining the EBF practice among adolescents and young mothers in Indonesia. A cross-sectional study design utilizing Indonesia Demographic Health Survey (IDHS) 2017 was conducted. All mothers aged 15–24 who delivered a last-born infant within two years preceding the survey were included. Mother was considered to be visiting PNC properly if she started breastfeeding soon after delivery, attended early PNC, and received breastfeeding counselling and observation during the early PNC visit. Around 51.6% of total respondents exclusively breastfed their children. Proper PNC correlated to eight times higher odds of EBF practice  only among mothers aged 15–19 years old after age-stratification analysis. Employment status, and wealth index were negatively associated with EBF practice, while marital status was positive predictor. Young mothers who decided on child healthcare jointly with their husbands had a 1.7-fold higher chance of EBF practice. Our findings imply the importance of breastfeeding service delivery during early postnatal period for maintaining EBF practice. Involving a partner or family during breastfeeding promotion is essential to encouraging EBF practice among young mothers.

Kata Kunci : exclusive breastfeeding, adolescents, young mothers, postnatal care, Indonesia

  1. S2-2024-502406-abstract.pdf  
  2. S2-2024-502406-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-502406-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-502406-title.pdf