Identifikasi Fenotipik dan Genotipik Staphylococcus aureus dan Staphylococcus pseudintermedius pada Pasien Anjing dan Kucing di Drh. Nugroho Animal Center Semarang
BAIQ PUJI RAHAYU, Prof. Dr. drh. Siti Isrina Oktavia Salasia
2024 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN
Staphylococcus aureus dan Staphylococcus pseudintermedius merupakan bakteri patogen yang banyak menyebabkan infeksi baik pada hewan kesayangan maupun pada manusia. Penularan S. aureus dan S. pseudintermedius erat kaitannya dengan interaksi sehari-hari oleh pemilik terhadap hewan peliharaan. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan isolasi dan identifikasi terhadap keberadaan S. aureus dan S. pseudintermedius terhadap 7 sampel asal kucing dan 15 sampel dari pasien anjing yang diperoleh dari swab kulit dan nasal pasien Drh. Nugroho Animal Center Semarang. Telah dilakukan identifikasi secara fenotipik yang dilakukan meliputi pengamatan morfologi, kultur bakteri pada media selektif, analisis terhadap sifat-sifat biokimia. Identifikasi secara genotipik dilakukan dengan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap gen 23S sRNA dan gen pta diikuti oleh restriction fragment length polymorphism (RFLP) menggunakan enzim MboI. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 18 isolat yang teridentifikasi sebagai S. aureus dan 4 isolat teridentifikasi S. pseudintermedius. Hasil identifikasi ini dapat menjadi pedoman dalam pemberian terapi yang tepat terhadap infeksi bakteri pada pasien.
Staphylococcus aureus and Staphylococcus pseudintermedius are pathogenic bacteria that cause many infections in animals and humans. S. aureus and S. pseudintermedius transmission is closely related to interaction between pet owners and companion animals such as dogs and cats. This research aimed to isolate and identify S. aureus and S. pseudintermedius. Seven samples were isolated from cats, and 15 were from dogs obtained from Drh. Nugroho’s Animal Center Semarang. Phenotype identification including morphology observation, bacterial culture in selective media, and analysis of biochemical reactions. Genotypic identification was performed by Polymerase Chain Reaction (PCR) that targeted the 23S rRNA and pta gene followed by restriction fragment length polymorphism (RFLP) with MboI restriction enzyme. As a result, 18 isolates were identified as S. aureus and 4 isolates as S. pseudintermedius. This identification result could guide therapy regarding bacterial infection in animal patients.
Kata Kunci : Staphylococcus aureus, Staphylococcus pseudintermedius, fenotipik, genotipik, anjing, kucing/Staphylococcus aureus, Staphylococcus pseudintermedius, phenotype, genotype, dogs, cats.