Perubahan Klinis dan Kadar Transforming Growth Factor Beta1 (TGF Beta 1) di Ulkus Kornea Infeksi dengan Terapi Transplantasi Membran Amnion (TMA) dan Photoactivated Chromophore for Infectious Keratitis Corneal Cross-Linking (PACK-CXL)
STEFANI MELISA KARINA, Suhardjo Pawiroranu; Muhammad Bayu Sasongko; Jajah Fachiroh
2024 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Penyakit Mata
Latar Belakang: Ulkus kornea merupakan salah satu penyebab utama kebutaan. Dalam penanganannya, Transplantasi Membran Amnion (TMA) dan Photoactivated Chromophore for Infectious Keratitis Corneal Cross-Linking (PACK-CXL) adalah dua jenis pilihan terapi adjuvant. Kombinasi keduanya memiliki potensi menjadi opsi terapi yang dapat bermanfaat secara klinis dan mencegah pembentukan scar melalui regulasi TGF-beta1. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan perbaikan klinis dan kadar TGF-beta1 air mata pada penyembuhan ulkus kornea infeksi derajat sedang-berat yang mendapatkan terapi adjuvan kombinasi TMA dan PACK-CXL dengan adjuvan TMA.
Metode: Pasien dengan ulkus kornea sedang-berat yang mendapat terapi adjuvan kombinasi TMA dan PACK-CXL serta TMA saja dilakukan pengamatan perubahan klinis berupa luas defek, visus, derajat blefarospasme, dan derajat injeksi perikornea pada sebelum dan sesudah tindakan. Seluruh subjek juga diambil sampel air mata pada H0, H+1, dan H+7 untuk analisis kadar TGF-beta1.
Hasil: Terjadi penurunan luas defek yang sejak hari ke-7 pada kelompok TMA (n=26) sedangkan baru terjadi penurunan pada hari ke-14 pada kelompok TMA + PACK-CXL (n=25) (p<0>0.05). Selain itu, tidak ada perbedaan perubahan kadar TGF-beta1 yang signifikan antara kedua kelompok pasca-tindakan (p>0.05).
Kesimpulan: Kombinasi TMA dan PACK-CXL tidak memberikan perbedaan perubahan klinis yang signifikan jika dibandingkan dengan TMA saja. Kedua terapi memberikan hasil yang baik. Tidak terdapat perubahan kadar TGF-beta1 pada kedua kelompok sebelum dan sesudah terapi.
Background: Corneal ulcer is one of the main causes of blindness in Indonesia. Combination of amniotic membrane transplant (AMT) and photoactivated chromophore for infectious keratitis corneal cross-linking (PACK-CXL) is a promising adjuvant therapy, linked to clinical improvements and changes in TGF-beta1 as wound healing regulator in cornea. This research aimed to study the clinical improvements and TGF-beta1 level in tears during the healing process of infectious corneal ulcer treated with AMT and PACK-CXL compared to AMT only.
Methods: Patients with moderate-severe infectious corneal ulcer treated with AMT and PACK-CXL and AMT-only were observed clinically before and after treatment in standardized time frame. Clinical changes observed includes defect size, visual acuity, blepharospasm, and pericorneal injection. Analysis of TGF-beta1 is done on tears collected before, 1-day, and 7-day post-treatment on all subjects.
Results: Corneal defect size decreased from day 7 in AMT group (n=26), however in AMT + PACK-CXL group (n=25) decrease was only observed from day 14 (p<0>0.05). There are no significant differences in the change of TGF-beta1 tear contents between two groups post intervention (p>0.05).
Conclusion: Combination adjuvant therapy AMT and PACK-CXL did not significantly improve clinical outcome as compared to AMT alone. Both treatment options give excellent results.There was no difference in changes of TGF-beta1 levels before and after treatment and between groups.
Kata Kunci : Amniotic membrane transplant, Corneal Cross Linking, TGF-?1, corneal ulcer, keratitis