Laporkan Masalah

Buruh Perkebunan di Onderafdeling Rejang Bengkulu, 1891-1941

Taufik Hidayat, Dr. Agus Suwignyo, M.A

2024 | Tesis | S2 Sejarah

penelitian ini ialah untuk memberikan gambaran mengenai kehidupan buruh perkebunan di Onderafdeling Rejang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi buruh, serta resistensi yang dilakukan buruh kepada pihak perkebunan di Rejang antara tahun 1891-1941. Adapun pengambilan topik tersebut dikarenkan belum ada kajian yang khusus membahas sejarah kehidupan buruh perkebunan di Onderafdeling Rejang Bengkulu yang selama ini cenderung termarjinalkan dalam kajian historiografi pada masa kolonial.

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. sumber yang digunakan pada penelitian ini meliputi; laporan inspektorat buruh Hindia Belanda antara tahun 1913-1928; laporan kontrolir onderafdeling Rejang dan Residen Bengkulu dari tahun 1913-1929; laporan perusahaan perkebunan Kaba Wetan 1916-1919; koloniaal verslag antara tahun 1875-1928; Indische Verslag; surat kabar sezaman; laporan sezaman serta telaah referensi yang dianggap relevan

hasil penelitian ini menemukan bahwa perkebunan di Rejang sangat bergantung dengan tenaga kerja dari luar daerah. kehidupan sosial ekonomi buruh sangat dipengaruhi oleh sistem perkebunan. tingkat upah yang rendah serta fasilitas yang kurang memadi telah menjadikan buruh hidup dalam kemiskinan. selain itu, peraturan yang ketat dijalankan perusahaan perkebunan dengan segala bentuk penyelewengan kekuasaan kepada buruh telah menjebak buruh hidup semakin sengsara. Terjadi gerakan buruh perkebunan yang disebabkan; keadaan ekonomi, kekerasan dan pengaruh dari politik nasional. perusahaan perkebunan dengan cepat merespon gerakan tersebut dengan membubrakan perkumpulan buruh, mengasingkan orang yang dicurigai, dan melakukan pengawasan.

This Research aims to provide an overview of the lives of plantation workers in the Rejang onderafdeling related to the socio-economic conditions of workers, as well as the resistence of workers in responding to the presssure and violence committed by the plantation in Rejang between 1891-1941. the topic was taken because there is no study that specifically dicussees the history of the lives of plantation workers in Rejang onderafdeling of Bengkulu, which has tended to be marginalized in historiographical studies during the colonial period.

the method used in this research is the historical method. the sources used in this study; Report of the dutch east indies labour 1913-1928; report of the kontrolir Rejang and Resident of Bengkulu 1913-1939; annual report of Kaba Wetan plantation Company 1916-1919; colonial verslag 18751928; Indische verslag; contemporaneous newspaper; contemporaneous report as well as review of references deemed relevant.

the result of this study found that plantations in Rejang are highly dependent on labour from outside the region. the social economic life of labour is storngly influenced by the plantation management system. low wage levels and inadequate facilities have made labor live in poverty. in addition, strict regulations run by plantatoin companies with all forms of abuse of power workers have trapped workers living increasingly miserable lives. there was a plantation labour movement caused by; econmic condition, violence, and the influence of national politic. Plantatin companies quickly responded to the movement by disbanding labour associations, exiling suspected people, and conducting surveilance.

Kata Kunci : Sosial-Ekonomi, Buruh, Perkebunan, Rejang

  1. S2-2024-490776-abstract.pdf  
  2. S2-2024-490776-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-490776-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-490776-title.pdf