Laporkan Masalah

Analisis faktor risiko kematian neonatal pada ketuban pecah dini hamil preterm

SUYANTO, Sri, Prof.Dr. HM. Hakimi, PhD.,SpOG(K)

2003 | Tesis | PPDS I Obstetri dan Ginekologi

Latar belakang: Ketuban pecah dini yang terjadi pada kehamilan preterm merupakan masalah besar di bidang obstetri karena memberikan kontribusi yang besar terhadap morbiditas dan mortalitas perinatal dan maternal. Penanganan harus mempertimbangkan risiko prematuritas akibat persalinan preterm, dan risiko infeksi maternal dan neonatal. Tujuan: Untuk mengetahui cut off point umur kehamilan, berat badan lahir dan angka leukosit terhadap risiko kematian neonatal pada ketuban pecah dini hamil preterm. Rancangan penelitian: Kohort retrospektif Cara penelitian: Populasi penelitian adalah semua pasien dengan ketuban pecah dini hamil perterm yang melahirkan di RS Dr. Sardjito pada periode 1 Januari 1999 sampai dengan 31 Desember 2002. Kriteria inklusi adalah kehamilan 28 sampai 36 minggu, janin tunggal, hidup, dan dengan berat lebih dari 1000 gram. Kriteria eksklusi adalah bayi dengan kelainan kongenital berat, ibu dengan preeklampsia, penyakit jantung, diabetes mellitus, penyakit ginjal, terdapat perdarahan antepartum dan umur kehamilan tidak jelas. Variabel bebas adalah umur kehamilan, berat badan lahir dan angka leukosit ibu dengan variabel tergantung adalah kematian neonatal. Hasil: Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 96 kasus. Dari analisis ROC terhadap kematian neonatal, didapatkan batas umur kehamilan adalah 32 minggu, berat badan lahir 1715 gram dan angka leukosit 15.100/μL. Pada kelompok umur kehamilan ≤32 minggu kematian neonatal terjadi lebih tinggi (RR=9.67; 95% CI= 3.25-28.73). Bayi dengan berat badan ≤1715 gram mempunyai risiko untuk terjadi kematian neonatal lebih tinggi (RR=28,80; 95% CI=8,07-102,75). Ibu dengan angka leukosit ≥15,1 ribu/μL mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terjadi kematian neonatal (RR=4,75; 95% CI=1,71-13,22). Faktor lain yang mempengaruhi kematian neonatal adalah: terjadinya RDS (RR=60,83; 95% CI=7,13-519,32), sepsis neonatorum (RR=3,25; 95% CI= 1,15-9,18), dan skor Apgar menit ke-5 <7 (RR=11,33; 95% CI=3,49-36,93). Lama periode laten, pemberian deksametason dan cara persalinan tidak berpengaruh secara bermakna terhadap kematian neonatal. Pada analisis regresi logistik faktor risiko yang berpengaruh terhadap kematian neonatal adalah RDS dan sepsis neonatorum. Simpulan: Umur kehamilan 32 minggu, berat badan lahir 1715 gram, dan angka leukosit 15,1 ribu//μL adalah cut off point terhadap terjadinya kematian neonatal. Sepsis neonatorum dan RDS adalah faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kematian neonatal.

Background: Preterm premature rupture of the membranes is a great problem in obstestrics and contributes in neonatal and maternal morbidity and mortality. There were some considerations on it’s management, ie. the relationship of morbidity and mortality due to preterm delivery and infection risk on maternal and neonatal. Objective: To determine the cut off point of gestational age, baby birth weight and leucocyte count to neonatal mortality. Design: Retrospective cohort study. Methods: The study population were all patients with preterm premature rupture of the membranes delivered in Sardjito Hospital from 1 January 1999 to 31 December 2002. Inclusion criteria were singleton fetus, alive, with birth weight more than 1000 gram. The exclusion criteria were severe congenital diseases, preeclamptic mother, heart disease, diabetus mellitus, kidney disease, antepartum haemorrhage and unknown gestational age. Independent variabels were gestational age, baby birth weight and leucocyte count and dependent variabel was neonatal mortality. Result: During the period of study, subjects met with criteria were 96 cases. From ROC analyses the cut off point of gestational age was 32 week, baby birth weight was 1715 gram and leucocyte count was 15.100/μL. Subjects with gestational age less than 32 weeks were significantly increasing the relative risk of neonatal mortality (RR=9.67; 95% CI= 3.25-28.73). The baby brith weight less than 1715 gram were significantly increasing the relative risk of neonatal mortality (RR=28.80; 95% CI=8.07-102.75). Leucocyte count more than 15.100 were significantly increasing the relative risk of neonatal mortality (RR=4.75; 95% CI=1.71-13.22). Respiratory distress syndrome, neonatal sepsis and Apgar score at 5 minute less than 7 were significantly increasing the relative risk of neonatal mortality. Latent period, dexamethasone therapy and mode of delivery did not have any significant corelatition with neonatal mortality. Logistic regresion analyses showed that RDS and neonatal sepsis have a corelation with neonatal mortality. Conclusion: The cut off point of the gestational age was 32 weeks, the baby birth weight was 1715 gram, and the leukocyte count was 15.100/μL, all of them were cut off point for neonatal mortality. RDS and neonatal sepsis were risk factors to neonatal mortality.

Kata Kunci : Persalinan Preterm,Ketuban Pecah Dini,Resiko Kematian Neonatal, Premature rupture of the membranes, neonatal mortality, gestational age, baby birth weight, and leucocyte count.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.