Faktor Risiko Perilaku Terhadap Penyakit Gigi dan Mulut Pada Penderita Diabetes: Analisis Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018

Alya Nur Fadhilah, Bayu Satria Wiratama, S.Ked., MPH., Ph.D; Aditya Lia Ramadona, S.Si., M.Sc., Ph.D

2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Pendahuluan: Gaya hidup sehat dipromosikan sebagai pencegahan diabetes dan berpengaruh terhadap kondisi rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko perilaku yang berhubungan dengan penyakit gigi dan mulut pada penderita diabetes. 

Metode: Penelitian analisis data sekunder ini memanfaatkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 dengan disain cross-sectional. Populasi dalam penelitian adalah penduduk usia ?15 tahun yang menderita diabetes berdasarkan diagnosis dokter dari 34 provinsi di Indonesia, sebesar 1004 sampel. Penyakit gigi dan mulut dinilai dari keluhan gigi dan mulut dalam 1 tahun terakhir berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan rongga mulut oleh dokter gigi. Faktor perilaku dalam studi ini mencakup merokok, praktik oral hygiene, konsumsi alkohol, konsumsi buah/sayur, dan aktivitas fisik. Analisis multivariat dengan regresi logistik digunakan untuk mengetahui hubungan antara faktor perilaku dan penyakit gigi dan mulut. Uji stratifikasi dilakukan berdasarkan status pengobatan diabetes. Penilaian interaksi dilakukan pada variabel merokok dan konsumsi alkohol. 

Hasil: Dari seluruh responden berusia ?15 tahun, 19,57% memiliki semua penyakit gigi dan mulut, 15,07?alah perokok, 97,13% menyikat gigi tidak benar, 0,80?alah pengguna alkohol, 97,11% kurang dalam konsumsi buah/sayur, dan 59,58% melakukan aktivitas fisik sedang. Setelah dilakukan stratifikasi berdasarkan status pengobatan, perokok memiliki peluang 1,4 kali lebih besar pada responden yang diobati (OR 1,476; 95% CI = 1,462-1,489) dan 14 kali lebih besar pada responden yang tidak diobati (OR 14,840; 95% CI=14,327-15,372) terhadap semua penyakit gigi dan mulut. Berdasarkan uji interaksi diketahui bahwa terdapat interaksi antara variabel merokok dan konsumsi alkohol terhadap penyakit gigi dan mulut. 

Kesimpulan: Faktor yang meningkatkan pengaruh terhadap semua penyakit gigi dan mulut adalah perilaku merokok, konsumsi alkohol, menyikat gigi tidak benar, tidak konsumsi buah/sayur, dan aktivitas fisik ringan. Integrasi layanan kesehatan gigi dalam program pengendalian diabetes dibutuhkan sebagai upaya promotif dan preventif.

Objectives: Promoting a healthy lifestyle is promoted for the prevention of diabetes and has an impact on oral health. This study aims to identify behavioral risk factors related to oral disease in people with diabetes.

Methods: This was a cross-sectional analysis of secondary data collected from the 2018 Indonesia Basic Health Research (RISKESDAS). The study population consisted of individuals aged ?15 years who had been diagnosed with diabetes by doctors from 34 provinces in Indonesia. The total number of samples included in the study was 1004. The prevalence of oral diseases was determined by assessing dental and oral problems reported within the past year using data obtained from interviews and oral examinations conducted by dentists. The study analyzed several behavioral characteristics, including smoking, oral hygiene practices, alcohol intake, fruit and vegetable consumption, and physical activity. Logistic regression is employed in multivariate analysis to determine the correlation between behavioral factors and oral diseases. Stratification tests rely on the classification of individuals according to their diabetes treatment status. We conducted an interaction on the variables of smoking and alcohol intake.

Results: Of the total respondents aged ?15 years, 19.57% had all oral diseases, 15.07% were smokers, 97.13% brushed their teeth incorrectly, 0.80% were alcoholics, 9.11% consumed less fruits and vegetables, and 59.58% had moderate physical activity. After stratification based on treatment status, smokers had a 1.4 times higher chance in respondents treated (OR 1,476; 95% CI = 1,462-1,489) and 14 times higher in untreated respondents (OR 14,840, 95% CI = 14,327-15,372) of all oral diseases. Based on interaction tests, it is known that there is an interaction between the variables of smoking, alcohol consumption, and oral diseases.

Conclusions: Smoking, alcohol consumption, inadequate tooth brushing, lack of consumption of fruits and vegetables, and low levels of physical activity are all factors that increase the likelihood of oral diseases.

Kata Kunci : perilaku, penyakit gigi dan mulut, diabetes