Laporkan Masalah

Analisis Pola Asuh Gizi Pada Keluarga Penerima Manfaat PKH Dalam Meningkatkan Status Gizi Balita di Kabupaten Manggarai (Studi Kasus di Kecamatan Ruteng)

Engelina Suryawaty Jehuman, Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati,MA; Dr. Daniel, M.Sc

2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Pola asuh gizi merupakan bagian dari pola asuh anak yang bertujuan menyediakan pangan, perawatan kesehatan, dan sumber lain untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang  akan berdampak pada status gizi. Pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) merupakan bagian dari program keluarga harapan (PKH) yang dirancang sebagai intervensi perubahan perilaku bertujuan meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan terutama dalam bidang kesehatan, gizi, dan pengasuhan anak. Kecamatan Ruteng merupakan wilayah di Kabupaten Manggarai dengan jumlah penerima PKH terbanyak serta wilayah yang memiliki banyak balita dengan status gizi stunting dan wasting

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pola asuh balita pada KPM PKH dalam meningkatkan status gizi balita di Kabupaten Manggarai

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus dan penentuan partisipan utama menggunakan snowball sampling dan berlokasi di Kecamatan Ruteng. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi pada 10 ibu balita sebagai partisipan pendukung. Partisipan pendukung lainnya dalam penelitian ini adalah 11 orang pendamping PKH yang mengikuti focus group discussion. Analisis data yang dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data.

Hasil: Waktu pemberian MP ASI yang tidak tepat, makanan kurang bervariasi dan konsumsi protein rendah, perilaku membuang sampah masih sangat rendah, kehadiran posyandu belum mencapai standar yakni 71% merupakan gambaran pola asuh gizi pada KPM PKH di Kecamatan Ruteng. Selain itu, masalah gizi yang paling banyak ditemukan pada balita adalah stunting sebesar 24,1%. Umur ibu mayoritas lebih dari 35 tahun, pendidikan rendah, pekerjaan sehingga berkurangnya perhatian dan waktu mengasuh anak, anggota keluarga banyak, suami yang jarang terlibat dalam pengasuhan serta budaya dan kebiasaan juga diketahui sebagai faktor yang memengaruhi pola asuh.

Kesimpulan: Pola asuh gizi balita yang dilakukan masih belum optimal khususnya berkaitan dengan pemberian MP ASI, cara pemberian makan, kebersihan dan sanitasi, serta pemeliharaan kesehatan anak. Beberapa faktor determinan yang mempengaruhi pola asuh gizi tersebut seperti umur ibu, tingkat pendidikan orang tua, jumlah anggota keluarga, budaya, serta rendahnya dukungan suami dalam proses pengasuhan anak.

Background: Nutritional parenting is part of child rearing that aims to provide food, health care, and other resources for the growth and development of children, which will impact their nutritional status. The family capacity building meeting (P2K2) is part of the Family of Hope Program (PKH) designed as a behavioral change intervention aimed at increasing awarness, knowledge, and skills, especially in the areas of health, nutrition, and childcare. Ruteng District is an area in Manggarai Regencywith the largest number of PKH recipients and a region with many toddlers with stunting and wasting nutritional status.

Objective: This study aims to explore the nutritional parenting patterns among PKH beneficiaries to improve the nutritional status of toddlers in Manggarai District.

Methods: This research is a qualitative study with a case study design, and the determination of the main participants used snowball sampling, located in Ruteng District. Data collection was done through in-depth interviews and observations on 10 mothers of toddlers as the main participants, 3 health workers and 3 posyandu cadres as supporting participants. Other supporting participants in this study were 11 PKH facilitators who participated in a focus group discussion. Data analysis was carried out concurrently with the data collection process.

Result: The inappropriate timing of complementary feeding, lack of dietary variety and low protein intake, very low waste disposal behavior, and posyandu attendance not reaching the standard of 71% are tthe descriptions of nutritional parenting patterns of PKH recipient families (KPM) in Ruteng District. In addition, the most common nutritional problem found in toddlers is stunting at 24,1%. The majority of mothers are over 35 years old, have low education, and work, resulting in reduced attention and time for childcare, as well as culture and customs are also known as factors influencing the parenting pattern.

Conclusion: The nutritional parenting of toddlers is still not optimal, particularly in relation to the provision of complementary feeding, feeding practices, hygiene and sanitation, and child health maintenance. Several determinant factors that influence this nutritional parenting pattern include maternal age, parental education level, parental occupation, family size, culture, and the low level of husband's support in the childcare process.

Kata Kunci : Pola asuh gizi, Status Gizi, Balita, P2K2

  1. S2-2024-495503-abstract.pdf  
  2. S2-2024-495503-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-495503-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-495503-title.pdf