Pengaruh Alfa-Mangostin Terhadap Biofilm Streptococcus sanguinis dan Streptococcus mutans
RAHMAWATI SRI PRAPTININGSIH, Prof. Dr. drg. Widowati Siswomihardjo, M. S.; Dr. drg. Alma Linggar Jonarta, M. Kes; drg. Dedy Kusuma Yulianto, M.Biotech, Ph.D; Dr. drg. Yayun Siti Rochmah, Sp.BM
2024 | Disertasi | S3 Kedokteran Gigi
Biofilm merupakan salah satu penyebab karies gigi, penyakit terbesar di rongga mulut. Bakteri Streptococcus sanguinis dan Streptococcus mutans merupakan koloni mikroorganisme oral yang saling bersinergi dan berkompetisi untuk mempertahankan homeostasis biofilm. Streptococcus sanguinis menghasilkan H2O2 melalui reaksi oksidasi yang berperan menghambat produksi mutasin pada S. mutans. Produksi mutasin menghambat reaksi oksidasi S. sanguinis untuk membentuk H2O2. Alfa-Mangostin adalah zat aktif pada kulit buah manggis. Alfa- Mangostin dapat menghambat pembentukan biofilm tanpa memengaruhi viabilitas bakteri rongga mulut. Tujuan penelitian mengkaji pengaruh Alfa-Mangostin terhadap biofilm, produksi H2O2 dan mutasin dari kultur tunggal maupun kultur bersama S. sanguinis dan S. mutans, dalam upaya mempertahankan homeostasis rongga mulut. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok dibagi menjadi kelompok kontrol positif (Chlorhexidin 2%) dan kelompok perlakuan dengan Alfa- Mangostin pada konsentrasi 37,5 ?M, 75 ?M, dan 150 ?M, dipaparkan pada kultur tunggal S. sanguinis, S. mutans dan kultur bersama S. sanguinis dan S. mutans. Setelah inkubasi dilakukan pengukuran biofilm, aktivitas mutasin, H2O2. Data hasil penelitian dibaca menggunakan ELISA reader (ng/ml) dengan OD620nm. Konsentrasi Alfa-Mangostin 37,5 ?M; terjadi penurunan biofilm pada kultur tunggal S. sanguinis, kultur tunggal S. mutans, dan kultur bersama S. sanguinis dan S. mutans; mengakibatkan peningkatan produksi H2O2 pada kultur bersama S. sanguinis dan S. mutans bila dibandingkan dengan kultur tunggal S. sanguinis; menyebabkan zona hambat pertumbuhan S. sanguinis oleh mutasin yang dikeluarkan oleh S. mutans. Alfa-Mangostin konsentrasi ? 75 ?M; menghambat pembentukan biofilm yang lebih besar dibanding Alfa-Mangostin 37,5 ?M; tidak meningkatkan produksi H2O2 pada kultur bersama S. sanguinis dan S. mutans dibanding produksi H2O2 kultur tunggal S. sanguinis; tidak terjadi penghambatan S. sanguinis oleh mutasin. Alfa-Mangostin pada konsentrasi 37,5 ?M mempengaruhi biofilm pada kultur tunggal S. sanguinis, S. mutans dan kultur bersama S. sanguinis dan S. mutans, mempertahankan kondisi homeostasis kultur bersama S. sanguinis dan S. mutans dengan menghasilkan H2O2 oleh S. sanguinis maupun mutasin oleh S. mutans.
Oral biofilm causes dental caries. Streptococcus mutans and Streptococcus sanguinis bacteria are oral microorganism colonies that synergistically interact and compete to maintain biofilm homeostasis. S. sanguinis produces H2O2 through an oxidative reaction that plays a role in inhibiting the production of mutacin in S. mutans. Conversely, the production of mutacin inhibits the oxidative reaction of S. sanguinis to form H2O2. Alpha-Mangostin is an active compound found in the peel of the mangosteen fruit. Alpha-Mangostin can inhibit the formation of biofilm without affecting the viability of oral cavity bacteria. The aim of this research is to assess the influence of Alpha-Mangostin on the activity of H2O2 and mutacin in single cultures as well as in co-cultures of S. sanguinis and S. mutans, to maintain oral cavity homeostasis. The sample was divided into 3 groups. Each group was divided into a positive control group (Chlorhexidine 2%) and a treatment group with Alpha-Mangostin at concentrations of 37.5 ?M, 75?M, and 150?M, and exposed to single culture of S. sanguinis, S. mutans and co-culture of S. sanguinis and S. mutans. After incubation, measurements of biofilm, mutacin activity, and H2O2 were carried out. Analysis of research data was read using an ELISA reader (ng/ml) with OD620nm. Exposure to Alpha-Mangostin concentration of 37.5 ?M; decreased biofilm formation in single cultures of S. sanguinis, single cultures of S. mutans, and coculture of S. sanguinis and S. mutans; resulted in increased H2O2 production in the co-culture of S. sanguinis and S. mutans when compared to the single culture of S. sanguinis; caused a growth inhibition zone for S. sanguinis by mutacin released by S. mutans. Exposure to Alpha-Mangostin concentration ? 75 ?M; inhibited more biofilms formation than Alpha-Mangostin 37.5 ?M; did not cause an increase in H2O2 production in co-culture of S. sanguinis and S. mutans when compared to H2O2 production in single culture of S. sanguinis; there was no inhibition of S. sanguinis by mutacin. Conclusion. Exposure to Alpha-Mangostin at a concentration of 37.5 ?M affected biofilms in single culture of S. sanguinis and S. mutans and co-culture of S. sanguinis and S. mutans.
Kata Kunci : Alfa-Mangostin, biofilm, H2O2, homeostasis, kultur bersama, mutasin, Streptococcus sanguinis, Streptococcus mutans.