Laporkan Masalah

Bentuk dan Fungsi Kebahasaan Nama Bisnis Kuliner Dalam Lanskap Linguistik di Kota Bandar Lampung

Arif Fadillah, Dr. Hayatul Cholsy, M.Hum.

2024 | Tesis | S2 Linguistik


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk dan fungsi dalam penanda di bisnis kuliner yang berada di Bandar Lampung. Sebagai wilayah pusat ekonomi dan bisnis di Provinsi Lampung, Bandar Lampung memiliki masyarakat yang multikultural. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini memanfaatkan aplikasi google maps dan wawancara. Data diambil dalam kurun waktu Maret 2023—Maret 2024. Data dalam penelitian ini diambil dari enam kecamatan di Bandar Lampung yakni yakni Kecamatan Tanjung Karang Timur, Tanjung Karang Pusat, Tanjung Karang Barat, Way Halim, Kedaton, dan Enggal. Wawancara singkat kepada pengelola usaha dilakukan secara acak untuk melihat motif penamaan. Hasil penelitian ini ditemukan sejumlah 202 data nama usaha kuliner di enam kecamatan. Bentuk pola monolingual ditemukan dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jawa, bahasa Bali, dan bahasa Arab. Bentuk bilingual meliputi bahasa Indonesia+bahasa Jawa, bahasa Indonesia+ bahasa Inggris, bahasa Indonesia+bahasa Minangkabau, bahasa Indonesia+bahasa Sunda, bahasa Indonesia+ bahasa Mandarin, bahasa Indonesia+ bahasa Lampung, bahasa Indonesia+ bahasa bali. Fungsi Informasi yang ditemukan dalam penamaan meliputi informasi terkait identitas, wilayah asal makanan, pemilik, harapan, peristiwa, alat, serta kegiatan. Fungsi simbolik yang muncul dalam penelitian ini menunjukkan bahwa papan nama menunjukkan simbol pelestarian bahasa dan  tradisi daerah, pengingat asal, etnis dan identitas, serta memperkuat citra wilayah asal. Penelitian ini mengindikasikan bahwa migrasi berpengaruh besar terhadap sedikitnya bahasa Lampung yang muncul dalam penamaan di ruang publik. Selain itu kondisi sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap sedikitnya bahasa asli. Penelitian ini menunjukkan bahwa multikulturalisme berpengaruh terhadap penggunaan bahasa di ruang publik. Selain itu, multikulturalisme juga dapat membuat dominasi etnis meskipun etnis tersebut adalah pendatang. Penelitian selanjutnya dapat melakukan analisis aspek kebahasaan di dalam usaha kuliner seperti menu dan slogan untuk melihat dominasi bahasa yang lebih komprehensif. 

This study aims to describe and explain the form and function of markers in the culinary business in Bandar Lampung. As an economic and business center in Lampung Province, Bandar Lampung has a multicultural society. This research is a qualitative research. Data collection in this study utilized the google maps application and interviews. The data was collected in the period of March 2023-March 2024. The data in this study were taken from six sub-districts in Bandar Lampung, namely Tanjung Karang Timur, Tanjung Karang Pusat, Tanjung Karang Barat, Way Halim, Kedaton, and Enggal. Brief interviews with business managers were conducted randomly to see the naming motives. The results of this study found a total of 202 culinary business name data in six districts. Monolingual patterns were found in Indonesian, English, Javanese, Balinese, and Arabic. Bilingual forms include Indonesian + Javanese, Indonesian + English, Indonesian + Minangkabau, Indonesian + Sundanese, Indonesian + Mandarin, Indonesian + Lampung, Indonesian + Balinese. Information functions found in naming include information related to identity, region of food origin, owner, expectations, events, tools, and activities. The symbolic functions that emerged in this study show that the signboards symbolize the preservation of regional languages and traditions, reminders of origin, ethnicity and identity, as well as strengthening the image of the region of origin. This research indicates that migration has a major influence on the lack of Lampung language that appears in naming in public spaces. In addition, social and cultural conditions also influence the lack of indigenous languages. This research shows that multiculturalism affects language use in public spaces. In addition, multiculturalism can also create ethnic dominance even though the ethnicity is a migrant. Future research can analyze the linguistic aspects of culinary businesses such as menus and slogans to see more comprehensive language domination.

Kata Kunci : Bandar Lampung, Bisnis Kuliner, Etnis, Lanskap Linguistik, Multikulturalisme.

  1. S2-2024-501716-abstract.pdf  
  2. S2-2024-501716-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-501716-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-501716-title.pdf