Laporkan Masalah

Analisis Penilaian Risiko pada Proyek Pembangunan Bendungan Jlantah

Anteng Laras Palupi, Prof. Wakhid Slamet Ciptono, MBA, MPM., Ph.D.

2024 | Tesis | S2 Manajemen

Pembangunan Bendungan Jlantah merupakan proyek infrastruktur strategis yang bertujuan untuk meningkatkan akses air, memperkuat ketahanan pangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. Efektivitas proyek ini bergantung pada pengelolaan risiko yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memitigasi risiko dalam proyek pembangunan Bendungan Jlantah. Metode penelitian yang digunakan adalah naratif interpretatif kualitatif dengan didukung pendekatan deskriptif kuantitatif. Analisis risiko dilakukan menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil observasi dan pengumpulan data, terdapat 31 risiko yang diidentifikasi dari kegiatan operasional proyek. Risiko-risiko tersebut dikategorikan menjadi 5 kelompok: 1) keselamatan, 2) keterlambatan, 3) biaya, 4) kualitas, dan 5) teknis. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa 3 risiko memiliki bahaya tinggi dan perlu diprioritaskan, yaitu: 1) kondisi cuaca yang tidak menentu, 2) cash flow Penyedia Jasa Konstruksi, dan 3) perubahan kenaikan BBM untuk industri. Terdapat 18 risiko dengan bahaya sedang dan 13 risiko dengan bahaya kecil. Strategi mitigasi yang diterapkan untuk mengelola risiko proyek ini adalah langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya risiko dan konsekuensinya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak pengelola proyek dalam mengambil keputusan yang tepat untuk meminimalkan risiko dan memastikan keberhasilan proyek pembangunan Bendungan Jlantah.

The Jlantah Dam Project is a strategic infrastructure initiative aimed at enhancing water access, strengthening food security, and stimulating local economic growth. The project's effectiveness hinges on effective risk management. This research aims to identify, analyze, and mitigate risks associated with the Jlantah Dam construction project. A qualitative interpretive narrative methodology was employed, complemented by a quantitative descriptive approach. Risk analysis was conducted using the Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) method. Based on observations and data collection, 31 risks were identified from project operational activities. These risks were categorized into five groups: 1) safety, 2) delay, 3) cost, 4) quality, and 5) technical. Further analysis revealed three high-risk categories requiring prioritization: 1) unpredictable weather conditions, 2) contractor cash flow, and 3) fuel price fluctuations for the industry. Eighteen risks were classified as medium-risk, and 13 as low-risk. The risk mitigation strategy adopted for managing project risks involves preventive measures to minimize the likelihood and consequences of risk occurrence. The research findings are expected to assist project managers in making informed decisions to minimize risks and ensure the success of the Jlantah Dam construction project.

Kata Kunci : penilaian risiko, identifikasi risiko, mitigasi risiko, proyek konstruksi, risk assessment, risk identification, risk mitigation, construction project, FMEA

  1. S2-2024-510311-abstract.pdf  
  2. S2-2024-510311-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-510311-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-510311-title.pdf