Laporkan Masalah

Kepemimpinan Perempuan dalam Pariwisata: Kajian Kepemimpinan Situasional pada Organisasi Perempuan Penggerak Pariwisata Indonesia

Holy Melinda Cloudia Rohman, Dr. Sri Rahayu Budiani, M.Si., Prof. Dr. Dyah Mutiarin, M.Si.

2024 | Tesis | S2 Magister Kajian Pariwisata

Dalam pembangunan pariwisata, perempuan lebih cepat tanggap dibandingkan dengan laki-laki sebab perempuan cekatan menangkap peluang dalam pengembangan pariwisata di daerah mereka. Disamping itu, perempuan yang bertindak sebagai pemimpin dinilai responsif dan paling mengetahui terhadap berbagai permasalahan, kebutuhan, dan solusi dari berbagai isu yang dihadapi oleh kaum mereka sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana gaya kepemimpinan perempuan pada Organisasi Perempuan Penggerak Pariwisata Indonesia dalam pelaksanaan program-program organisasi dengan mengacu pada teori kepemimpinan situasional Hersey dan Blanchard (1982). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara. Analisis data kualitatif pada penelitian ini berlangsung terus-menerus hingga mencapai kejenuhan data. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat kesiapan anggota Organisasi Perempuan Penggerak Pariwisata Indonesia dalam pelaksanaan program WTIDtalk, WTIDcamp, WTIDpride, WTIDrecognation dan WTIDiscuss adalah tinggi berdasarkan penilaian kemampuan dan kemauan anggota yang tinggi. Sedangkan anggota pada program WTIDpedia memiliki kemampuan tinggi dan kemauan sedang yang mengkategorikannya ke dalam anggota dengan tingkat kesiapan sedang. Gaya kepemimpinan situasional dominan pemimpin/co-founder dalam pelaksanaan program WTIDpedia, WTIDtalk dan WTIDcamp adalah participating yang merujuk pada gaya kepemimpinan perempuan dalam pariwisata yakni gender netral. Sementara itu, gaya kepemimpinan situasional dominan pemimpin/co-founder dalam pelaksanaan program WTIDpride, WTIDrecognation dan WTIDiscuss adalah selling yang merujuk pada gaya kepemimpinan perempuan dalam pariwisata yakni maskulin. 

In tourism development, women respond more quickly than men because women are deft at seizing opportunities in tourism development in their areas. Apart from that, women who act as leaders are considered responsive and most knowledgeable about the various problems, needs, and solutions to various issues faced by their people. This research aims to examine the leadership style of women in Women in Tourism Indonesia Organization in implementing organizational programs by referring to Hersey and Blanchard's (1982) situational leadership theory. The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques in the form of interviews. Qualitative data analysis in this research continues until data saturation is reached. This research found that the level of members readiness of Women in Tourism Indonesia Organization in implementing the WTIDtalk, WTIDcamp, WTIDpride, WTIDrecognation, and WTIDiscuss programs was high based on a high assessment of the member's abilities and willingness. Meanwhile, members in the WTIDpedia program have high ability and moderate willingness, which categorizes them into members with a medium level of readiness. The dominant situational leadership style of the leader/co-founder in implementing the WTIDpedia, WTIDtalk, and WTIDcamp programs is participating, which refers to the leadership style of women in tourism, namely gender neutral. Meanwhile, the dominant situational leadership style of the leader/co- founder in implementing the WTIDpride, WTIDrecognation, and WTIDiscuss programs is selling, which refers to the masculine leadership style of women in tourism.

Kata Kunci : Kepemimpinan Situasional, Kepemimpinan Perempuan dalam Pariwisata, Program Organisasi Perempuan Penggerak Pariwisata Indonesia, Situational Leadership, Women's Leadership in Tourism, Women in Tourism Indonesia Organization’s Program.

  1. S2-2024-475707-abstract.pdf  
  2. S2-2024-475707-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-475707-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-475707-title.pdf