Laporkan Masalah

Pengaruh Polimorfisme IL-4 -590 (rs2243250) Pada Ketebalan Makula Sentral Pasca Injeksi Intravitreal Bevacizumab Pada AMD Neovaskular

MUHAMMAD RADITYA FADHIL, Prof. dr. Muh. Bayu Sasongko, M.Epi., Ph.D., Sp.M; dr. Tri Wahyu Widayanti, M.Kes., Sp.M(K)

2024 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Penyakit Mata

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara polimorfisme IL-4 -590 (rs2243250) terhadap perubahan ketebalan makula sentral pasca terapi injeksi intravitreal Bevacizumab pada pasien AMD neovaskular.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif pada pasien AMD neovaskular yang belum pernah menjalani pengobatan. Partisipan menjalani 1x injeksi intravitreal Bevacizumab dan dilakukan pemeriksaan genotyping untuk polimorfisme IL-4 -590 (rs2243250). Partisipan kemudian dibagi menjadi kelompok polimorfisme dan kelompok non-polimorfisme. Partisipan dievaluasi menggunakan tomografi koherensi optik (OCT) untuk menilai ketebalan makula sentral (CMT) 1 bulan pasca injeksi intravitreal Bevacizumab.

Hasil: Sebanyak 92 partisipan dilibatkan dalam penelitian. Terdapat 82 (89.1%) partisipan pada kelompok polimorfisme dan 10 (10.9%) partisipan pada kelompok non-polimorfisme. Diantara 82 partisipan dengan polimorfisme, 39 (47.6%) partisipan mengalami perubahan CMT yang membaik dan 43 (52.4%) partisipan mengalami perubahan CMT yang tidak membaik. Sedangkan dari 10 partisipan non-polimorfisme, 3 (30%) partisipan mengalami perubahan CMT yang membaik dan 7 (70%) partisipan mengalami perubahan CMT yang tidak membaik. Perbedaan antara kedua kelompok tidak signifikan secara statistik (p = 0.336).

Kesimpulan: Polimorfisme IL-4 -590 (rs2243250) tidak mempengaruhi penurunan ketabalan makula sentral pasca injeksi intravitreal Bevacizumab pada AMD neovaskular.

Purpose: To determine the relationship between IL-4 -590 polymorphism (rs2243250) and changes in central macular thickness after Bevacizumab intravitreal injection therapy in neovascular AMD patients.

Methods: This study is a prospective cohort study in patients with treatment-naive neovascular AMD. Participants underwent 1x intravitreal Bevacizumab injection and genotyping examination for the IL-4 -590 polymorphism (rs2243250). Participants then divided into polymorphism and non-polymorphism groups. Participants were evaluated using optical coherence tomography (OCT) to assess central macular thickness (CMT) 1 month after intravitreal Bevacizumab injection.

Results: A total of 92 participants were involved in the study. There were 82 (89.1%) participants in the polymorphism group and 10 (10.9%) participants in the non-polymorphism group. Among the 82 participants with polymorphism, 39 (47.6%) participants had improved CMT and 43 (52.4%) participants had unimproved CMT. Meanwhile, of the 10 non-polymorphism participants, 3 (30%) participants had improved CMT and 7 (70%) participants had unimproved CMT. The difference between the two groups was not statistically significant (p = 0.336).

Conclusions: IL-4 -590 polymorphism (rs2243250) does not affect the decrease in central macular thickness after intravitreal Bevacizumab injection in neovascular AMD.

Kata Kunci : AMD neovaskular, Polimorfisme IL-4, Anti-VEGF, Bevacizumab, Ketebalan makula sentral

  1. SPESIALIS-2024-468456-abstract.pdf  
  2. SPESIALIS-2024-468456-bibliography.pdf  
  3. SPESIALIS-2024-468456-tableofcontent.pdf  
  4. SPESIALIS-2024-468456-title.pdf