Laporkan Masalah

Newcomb-Benford Law pada Customs Clearance: Skrining Cepat Kewajaran Nilai Transaksi dalam Mendeteksi Pelanggaran Impor

Rhesa Reyhan, Fu'ad Rakhman, S.E., M.Sc., Ph.D., CA.,

2024 | Tesis | S2 Ilmu Akuntansi/Akuntansi Terapan

Tujuan — Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kumpulan data nilai pabean dengan distribusi yang diharapkan berdasarkan Newcomb-Benford Law. Dengan menggunakan nilai simpangan absolut rata-rata pada digit pertama, kedua, dan kedua digit pertama, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasinya terhadap pelanggaran impor yang terjadi pada pemberitahuan pabean.


Desain/ Metodologi/ Pendekatan — Penelitian ini menggunakan desain eksplanatori kuantitatif dengan pendekatan deduktif. Dengan memilih sampel sebanyak 33 entitas, analisis dilakukan melalui tiga tahapan: 1) analisis statistik deskriptif data nilai pabean, 2) analisis pola distribusi frekuensi, dan 3) analisis model persamaan regresi.


Temuan — Penelitian ini membuktikan bahwa kumpulan data nilai pabean dapat diterapkan pada Newcomb-Benford Law. Pengujian hipotesis pertama memberikan penegasan melalui terpenuhinya delapan syarat awal yang ditetapkan oleh Nigrini (2012). Pengujian hipotesis kedua memberikan penegasan melalui signifikansi F dan P-value. Penelitian ini mengungguli cara bea cukai konvensional. Dengan merekomendasikan transformasi proses bisnis kepabeanan, dari pemeriksaan rutin secara acak menjadi inisiatif pembagian risiko antara customs-clearance dan post-clearance audit, penelitian ini dapat menjadi game-changer dan juga inovasi berharga di bidang kepabeanan.


Batasan/ Implikasi — Kemampuan Newcomb-Benford Law (NBL) dalam mendeteksi pelanggaran impor dapat dimaksimalkan melalui peningkatan kegiatan bea cukai dan optimalisasi pendapatan negara dengan membentuk inisiatif pembagian risiko antara fungsi pelayanan dan pengawasan. Namun, penelitian ini fokus pada entitas yang melakukan pelanggaran administratif dengan alasan sensitivitas permasalahannya. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi hubungan ketidaksesuaian importir pada pola distribusi frekuensi NBL dengan kejahatan transnasional atau kejahatan korporasi.

Originalitas/ Nilai — Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur dengan memberikan bukti empiris mengenai ekstensifikasi penerapan Newcomb-Benford Law. Meskipun banyak peneliti yang menerapkan Newcomb-Benford Law di bidang akuntansi, keuangan, dan pasar modal, penelitian ini membuktikan inovasinya di bidang kepabeanan melalui penerapan prosedur analitis berbasis matematis yang dijanjikan oleh Newcomb-Benford Law.

Research Objective — This research aimed to analyze the conformity of the customs value data set to the Newcomb-Benford Law expected distribution. By using the value of mean absolute deviation for the first, second, and first-two digits, this research investigated its correlation to the import infringement that occured in customs declaration.

Design/ Methodology/ Approach — This research used a quantitative explanatory design with a deductive approach. By selecting samples of 33 entities, the analysis was carried out through three stages: 1) descriptive statistical analysis of customs value data, 2) analysis of frequency distribution patterns, and 3) analysis of regression equation models.

Findings — This research proved that the customs value data set could be applied to Newcomb-Benford Law. The first hypothesis testing affirmed that through the fulfillment of the eight initial requirements set out by Nigrini (2012). The second hypothesis testing affirmed that through the significance F and P-value. This research excelled the conventional way of customs clearance. By recommending the transformation of the customs clearance business process, from routine random inspection to a risk-sharing initiative for customs clearance and post-clearance audit, this research could be a game changer and a precious innovation in the customs area as well.

Limitation/ Implications — The Newcomb-Benford Law’s ability to detect import infringements can be maximized through improving customs clearance activities and optimizing state revenues by establishing a risk-sharing initiative between the service and supervision functions. However, this research focuses on the entities that do administrative infringement due to the sensitivity of the issue. Future research can explore the relationship between importer nonconformity on NBL frequency distribution patterns and transnational crime or corporate crime.

Originality/ Value — This research contributes to the literature by providing an empirical proof regarding the extensification of Newcomb-Benford Law applications. While a big number of researchers apply Newcomb-Benford Law to the accounting, financial, and capital market area, this research authenticates its innovation in the customs area through the implementation of the mathematically based analytical procedures promised by Newcomb-Benford Law.

Kata Kunci : prosedur analitis, Newcomb-Benford Law, pemeriksaan pabean, audit kepabeanan, inisiatif pembagian risiko

  1. S2-2024-501867-abstract.pdf  
  2. S2-2024-501867-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-501867-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-501867-title.pdf