Laporkan Masalah

Memahami Konsep Diri Penyintas Kekerasan Dan Penelantaran Anak: Studi Kasus Individu Dewasa Awal

Laura Aurelia Dinda Sekar Devanti, Tri Hayuning Tyas

2024 | Skripsi | PSIKOLOGI

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penyintas kekerasan dan penelantaran pada masa kecil (childhood maltreatment) cenderung memiliki konsep diri yang buruk, yang kemudian juga berpengaruh kepada kesehatan mental individu tersebut, terutama pada masa remaja dan dewasa awal. Akan tetapi, masih jarang ditemukan penelitian yang membahas mengenai pembentukan konsep diri yang positif pada penyintas childhood maltreatment secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika pembentukan konsep diri penyintas childhood maltreatment berserta faktor yang berpengaruh di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode multiple case study pada individu dewasa awal dengan rentang usia 18 hingga 40 tahun. Berdasarkan hasil analisis kualitatif, seluruh partisipan memiliki dampak psikologis jangka panjang. Dua dari tiga partisipan memiliki pandangan diri negatif pada masa remaja. Metode coping skills berupa journaling dan self-affirmation digunakan untuk mengatasi dampak psikologis. Meski begitu, perubahan mikrosistem yang bersifat negatif menjadi positif, berupa lingkaran teman sebaya merupakan faktor pendukung terjadinya rekonstruksi konsep diri individu.

Previous researches show that childhood maltreatment survivors tend to have a poor self-concept, which then also affects the individual's mental health, especially during adolescence and early adulthood. However, it is still rare to find research that discusses the formation of a positive self-concept in survivors of childhood maltreatment in depth. This research aims to explore the dynamics of forming the self-concept of childhood maltreatment survivors and the factors that influence it. The research method used was a multiple case study method on early adult individuals with an age range of 18 to 40 years. Based on the results of qualitative analysis, all participants had long-term psychological impacts. Two out of three participants had a negative self-view during adolescence. Coping skills methods in the form of journaling and self-affirmation are used to overcome the psychological impact. Even so, changing the negative microsystem to a positive one, in the form of a circle of peers, is a supporting factor for the reconstruction of an individual's self-concept.

Kata Kunci : Konsep diri, penyintas kekerasan, penyintas penelantaran pada masa kecil mikrosistem.

  1. S1-2024-411346-abstract.pdf  
  2. S1-2024-411346-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-411346-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-411346-title.pdf