Laporkan Masalah

STUDI PERILAKU SOSIAL RUSA JAWA {Cervus timorensis} DI PENANGKARAN KARANG KEMIRI (DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUMAS)

EKO BAGUS PRAKOSO, Dr. Ir. Djuwantoko, M.Sc

2008 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Perilaku merupakan ekspresi dari respon rangsang terhadap faktor-faktor yang berpengaruh pada individu yang bersangkutan. Faktor rangsangan dapat berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh individu. Perilaku satwa merupakan unsur penting dalam usaha pengelolaan satwa. Upaya penangkaran rusa di Karang Kemiri adalah salah satu tindakan nyata dari usaha konservasi sumber daya alam yang bersifat ex-situ. Faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan populasi sangat diperlukan dalam usaha pengelolaan satwa liar secara optimal. Ketersediaan pakan, tempat berlindung, bermain dan tempat untuk melakukan perkawinan dalam penangkaran merupakan faktor luar yang secara langsung mempengaruhi perilaku satwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan umum di dalam program penangkaran, yaitu kurangnya informasi mengenai perilaku yang berpengaruh pada aktifitas dan kemampuan produktifitas optimal dari segala aspek dalam penangkaran satwa liar. Harapan untuk mendapatkan besaran pertumbuhan optimum populasi dapat dicapai sampai pada kondisi stabil dalam penangkaran. Metocie pembacaan fenomena alam berdasarkan tingkat kejadian di lapangan (scan technic) dipilih sebagai metocie yang tepat dalam upaya menjelaskan permasaiahan di atas. Hasil penelitian ini menampilkan data pergerakan dan aktifitas harian yang dilakukan oleh rusa yang berupa aktivitas makan, bergerak dan istirahat dan berapa luas areal padang rumput yang dapat memenuhi kebutuhan pakan secara optimal. Selain aktifitas harian, penelitian lni juga menampilkan perilaku sosial yang menonjolkan fungsi individu terpilih di dalam populasi yaitu jantan dominan, jantan co-domianan, betina leader dan betina co-leader di dalam areal penangkaran yang mempunyai fungsi antara lain : fungsl betina leader dan betina co-leader sebagai penjaga kondisi keamanan kelompok (warning signal agent) dalam proses pengembaraan satwa di dalam penangkaran untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Fungsi dari jantan dominan adalah sebagai pejantan bagi harem-harem dalam populasi sehingga vitalitas pejantan tersebut dapat merosot sesuai dengan perjalanan waktu. Pada saat terjadi kemerosotan vitalitas pejantan tersebut, maka fungsi jantan dominan akan digantikan oleh pejantan co-domlnan sesual dengan seleksi alam. Hasil dari pengamatan ini diharapkan mampu memberikan masukan untuk menentukan tindakan dalam pengelolaan satwa liar.

The behavior represent is expression from stimulate respon to factors having an in with pertinent individual. Excitement factor can come from within bcxly and also from outside individual body. Animal behavior represent is the important element in effort animal management. Strive the conservation of deer in Karang Kemiri is one of real action from effort conservation of nature resource having the character of ex-situ. Environment's factor supporting population growth very needed in effort wild animal management in an optimal fashion. Food availability, haven, playing at and place to conduct the marriage in penangkaran represent the external factor is which directly influence the animal behavior. Intention of this research is to reply the common problems in penangkaran's program, that is the lack of information of concerning behavior having an in with activity and optimal productivity ability from all aspect in penangkaran's wild animal. Expectation to get the optimum growth of reachable population come to the stable condition in penangkaran. The experienced phenomenon read method pursuant to occurence storey level in field (scan technic) selected by as correct method in the effort explaining above problems. Result of this research present the data of daily activity and movement done by deer which Is In the form of activity eat, moving and take a rest. Besides daily activity, this research also present the social behavior signalizing chosen individual function in population that is dominant male, male of co-domianan, female of leader and female of co-leader in penangkaran areas having function : function female of leader and female of co-leader as custodian of condition of group security (warning signal agent) in course of animal adventure in penangkaran for the accomplishment of Its life requirement. Function from male of dominant Is as male for harem in population, so that the male vitality can decline as according to time journey. At the time when the male vitality decline, hence dominant masculine function will be replaced by male co-clominan as according to experienced selection. Result from this perception is expected able to give the new wisdom input in wild animal management.

Kata Kunci : Perilaku Sosial, Rusa Jawa, Cervus timorensis, Penangkaran Karang Kemiri

  1. Abstract.pdf  
  2. Bibliography.pdf  
  3. Table_of_Content.pdf  
  4. Title.pdf