Faktor-faktor risiko terjadinya hipertensi di Kabupaten Klaten
MISWAR, Prof.dr. HAH. Asdie, SpPD-KE
2004 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang. Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama di hampir semua negara. Prevalensi hipertensi cukup tinggi dan pada umumnya sebagian besar penderita tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi. Di Indonesia, prevalensi hipertensi berkisar antara 0,65-28,6, angka tertinggi di Sukabumi sebesar 28,6% dan terendah di Lembah Baliem Irian Jaya sebesar 0,65%. Hasil pengamatan laporan rumah sakit di Kabupaten Klaten selama tahun 1999-2001 terjadai peningkatan jumlah kasus hipertensi dengan kasus terbanyak tahun 2001 sebesar 25%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan kasus dan kontrol yang berbasis pada rumah sakit dan masyarakat dengan penyetaraan umur dan jenis kelamin di Kabupaten Klaten. Subyek penelitian terdiri dari 50 kasus dan 100 kontrol. Faktor risiko yang diteliti adalah riwayat keluarga, obesitas, merokok, stres, konsumsi alkohol, konsumsi garam. Data dianalisis dengan analisis univariat dan analisis multivariat. Hasil. Konsumsi garam (OR=5,2 ; 95% CI= 1,3-20,8), stres (OR=4,2 ; 95% CI= 1,1-16,1), riwayat keluarga (OR=4,5 ; 95% CI= 1,1-21,7) dan obesitas (OR=4,5 ; 95% CI= 1,1-19,1) Kesimpulan. Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di Kabupaten Klaten adalah konsumsi garam, stres, riwayat keluarga dan obesitas
Background: Hypertension is a main health problem in most countries. The prevalence of hypertension is high and in general most patients are not aware of having hypertension. In Indonesia, the prevalence of hypertension is about 0.65- 28.6. The highest occured in Sukabumi, i.e. 28.6% while the lowest is in Baliem Valley, West Papua, i.e. 0.65%. The observation in hospitals in Klaten regency during 1999-2001 showed an increase in the number of hypertension cases of which the highest was in 2001, i.e. 25%. This study was aimed at finding out risk factors related with hypertension. Methods: This was an observational study with case-control design based on hospitals and community with the average age and sex type in the regency of Klaten. The subjects were 50 cases and 100 controls. This risk factors analyzed were family history, obesity, smoking habit, stress, alcohol consumption, and salt consumption. Data were then analyzed using univariate and multivariate analysis. Result: The salt consumption (OR= 5,2; 95% CI= 1.3-20,8); stress (OR= 4.2; 95% CI=1.1-16.1); family history (OR= 4.5; 95% CI= 1.1-21.7) and obesity (OR= 4.5; 95% CI= 1.1-19.1). Conclusion: The risk factors related with hypertension cases in Klaten regency were salt consumption, stress, family history, and obesity.
Kata Kunci : Epidemiologi Lapangan,Hipertensi,Resiko