Laporkan Masalah

Evaluasi Program Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal pada Ibu Hamil KEK di Kabupaten Temanggung

Beti Herlina, dr. Likke Prawidya Putri, M.P.H., Ph.D.

2024 | Tesis | MAGISTER KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN

Latar Belakang: Pemerintah Indonesia mengimplementasikan Program Makanan Tambahan (PMT) dengan menggunakan sumber makanan lokal untuk menangani masalah Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten Temanggung, yang merupakan faktor risiko utama untuk stunting pada anak-anak, faktor risiko utama stunting pada anak. Pada 2022, prevalensi KEK di wilayah ini adalah 12,39%, yang memotivasi peningkatan upaya untuk memperbaiki nutrisi ibu dan mengurangi risiko stunting.

 

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari PMT lokal dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya di Kabupaten Temanggung, sebuah kabupaten dengan prevalensi KEK yang tinggi.

 

Metode: Metode kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dengan 28 informan, termasuk pejabat pemerintah lokal, petugas kesehatan Puskesmas, unsur masyarakat, kader kesehatan, dan penerima manfaat. Informan dipilih melalui purposive sampling dari puskesmas dengan tingkat keberhasilan yang beragam. Framework CIPP (Context, Input, Process, Product) digunakan untuk analisis data.

 

Hasil Penelitian: Penelitian ini menemukan bahwa implementasi PMT berbasis bahan pangan lokal di Kabupaten Temanggung berhasil menurunkan prevalensi KEK dari 94,35% menjadi 36,58%. Namun, keberhasilan ini bervariasi antar puskesmas dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi variasi tersebut. Faktor- faktor yang berpengaruh pada kesusksesan program ada 2 kelompok yaitu: faktor yang berpengaruh pada kesuksesan di tingkat kabupaten (komitmen pemerintah daerah dan Bupati, ada satgas stunting sampai tingkat desa, ketersediaan dana yang memadai) dan di tingkat desa (ketersediaan sumber daya manusia di Puskesmas, inisiatif tim pendamping keluarga untuk memodifikasi menu sesuai dengan mitos dan kepemimpinan lokal yang proaktif).

 

Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan PMT lokal di Kabupaten Temanggung secara signifikan dipengaruhi oleh kerjasama lintas sektoral, adaptasi kebijakan yang responsif terhadap budaya lokal, dan kepemimpinan efektif di tingkat kabupaten.

Background: The Indonesian government implemented the community-based Supplementary Feeding Program using local food (PMT-lokal) sources to address Chronic Energy Deficiency (CED) among pregnant women in Temanggung District, a major risk factor for stunting in children. In 2022, the prevalence of CED in this area was 12.39%, motivating increased efforts to improve maternal nutrition and reduce the risk of stunting.

 

Objective: This study aims to evaluate the impact of PMT-lokal and identify factors influencing its success in Temanggung District, a district with high prevalence of CED.

 

Methods: We conducted qualitative method were employed to gather data through in-depth interviews with 28 informants, including local government officials, health center staff, community members, health volunteers, and beneficiaries. Informants were selected through purposive sampling from health centers with varying levels of program success. The CIPP (Context-Input- Process-Product) framework was utilized for data analysis.

 

Research Findings: The study found that the implementation of PMT-lokal based on local food sources in Temanggung District successfully reduced the prevalence of CED from 94.35% to 36.58%. However, the success varied among health centers, influenced by several factors. The factors affecting the program's success fell into two groups: those at the district level (commitment from local government and the District Head, the presence of a stunting task force down to the village level, and adequate funding) and those at the village level (availability of human resources at health centers, family support team initiatives to adapt menus according to local myths, and proactive local leadership).

 

Conclusion: The study concludes that the success of PMT-lokal in Temanggung District is significantly influenced by cross-sectoral collaboration, culturally responsive policy adaptations, and effective leadership at the district level.

Kata Kunci : KEK, PMT lokal, partisipasi masyarakat, kolaborasi lintas sektor, sumber pangan lokal / CED, PMT-lokal, community participation, cross-sector collaboration, local food sources

  1. S2-2024-500055-abstract.pdf  
  2. S2-2024-500055-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-500055-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-500055-title.pdf