Laporkan Masalah

Dampak Wisata Malam Terhadap Kepuasan Bermukim Masyarakat Di Kampung Prawirotaman Yogyakarta

Devanda Dana Kuncoro, Diananta Pramitasari, S.T., M.Eng., Ph.D.

2024 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Kampung Prawirotaman adalah suatu kawasan permukiman dan kegiatan pariwisata, sehingga dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Yogyakarta. pada awalnya dikenal sebagai kampung batik karena mayoritas masyarakatnya merupakan pengusaha dan jurgan batik, namun sekarang dikenal sebagai kampung turis. Hal ini disebabkan oleh berubahnya tipe usaha dari usaha batik menjadi pondokan didasari oleh semakit sedikit peminat kain batik pada saat itu sehingga muncul penginapan dengan berbagai tipe dari hotel hingga hostel, resto, cafe, dan tour travel. Semakin berkembangnya kegiatan pariwisata di Kampung Prawirotaman meningkatnya pembangunan kegiatan wisata yang didominasi dengan kegiatan wisata malam seperti cafe, resto, dan bar yang berada pada koridor jalan sekunder. Berkembangnya kegiatan wisata malam di Kampung Prawirotaman menimbulkan beberapa konflik antara pengusaha dan masyarakat lokal setempat. Konflik yang timbul akibat dari perkembangan ruang wisata malam terhadap kepuasan bermukim masyarakat lokal setempat. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana perkembangan ruang wisata malam dapat mempengaruhi terhadap kepuasan bermukim masyarakat di Kampung Prawirotaman. 

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan rasionalistik, digunakan untuk memahami fenomena yang terjadi di lapangan. Lokasi penelitian berada di Kampung Prawirotaman, Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancaram dan kuesioner. Hasil analisis data dari pengumpulan data diolah menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan variabel dan kuesioner oleh 60 responden. 

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan adanya perkembangan ruang wisata yaitu perubahan jenis fungsi bangunan yang bersifat penuh dan parsial. Dalam hal fasilitas pendukung adanya fasilitas pendukung yang memadai dan tidaknya fasilitas pendukung yang memadai menyebabkan terganggunya ruang gerak masyarakat dari segi aksesibilitas. Dampak terhadap kepuasan bermukim masyarakat seperti terjadinya gangguan lingkungan dan adanya wisata malam tidak berpengaruh kepada masyarakat dalam hal ekonomi, Dari respons masyarakat terhadap aktivitas wisata malam berada pada tahap apathy. 

Prawirotaman Village is a residential area and tourism activity area, so it is used as a tourist destination in the city of Yogyakarta. Initially it was known as a batik village because the majority of the people were batik entrepreneurs, but now it is known as a tourist village. This was due to the change in the type of business from batik business to accommodation based on the fact that there were fewer and fewer enthusiasts for batik cloth at that time, types of accommodation such as hotels to hostels, and another business like restaurants, cafes and travel tours. The growing development of tourism activities in Prawirotaman Village is increasing the development of tourist activities which are dominated by night tourism activities such as cafes, restaurants and bars located on secondary road corridors. The development of night tourism activities in Prawirotaman Village has several conflicts between entrepreneurs and the local community. The conflict that arises as a result of the development of night tourism space on the satisfaction of living with local communities. The aim of this research is to see how the development of night tourism spaces can influence the satisfaction of living in Prawirotaman Village.

This research uses qualitative methods with a rationalistic approach, used to understand phenomena that occur in the site. The research location is in Prawirotaman Village, Brontokusuman Village, Mergangsan District, Yogyakarta City, Yogyakarta City. The methods used in collecting data were observation, interviews and questionnaires. The results of data analysis from data collection were processed using descriptive analysis methods based on variables and questionnaires by 60 respondents.

The results of this research conclude that there is a development of tourist space, namely changes in the type of building function, which are full and partial. In terms of supporting facilities, there are adequate supporting facilities and the absence of adequate supporting facilities causes disruption to people's movement in terms of accessibility. The impact on people's housing satisfaction, such as environmental disturbances and night tourism, does not affect the community in economic terms. The community's response to night tourism activities is at the stage of apathy.


Kata Kunci : wisata malam, kampung wisata, kepuasan bermukim, masyarakat

  1. S2-2024-484138-abstract.pdf  
  2. S2-2024-484138-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-484138-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-484138-title.pdf