Studi hidrologi mata air di kabupaten Kuningan Jawa Barat
R.S. Abdulrahman, Drs. R. Sutanto B.R. , M.S.
1990 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANKabupaten Kuningan terletak di sebelah timur Gugungapi Ciremai. Daerah ini mempunyai luas wilayah 1123 km. Di dalam daerah yang seluas ini dijumpai 157 buah mataair dengan karakteristik hidrologi yang berbeda-beda. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui karakteristik hidrologi mataair yang ada di daerah penelitian, yang meliputi debit, agihan, serta kualitas airnya. Tehnik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa diskriptif dengan menggunakan peta, diagram batang, dan tabel; serta analisa kualitas air menggunakan klasifikasi Kurlov untuk mengetahui klas kimia mataair, diagram Stiff untuk mengetahui unsur-unsur yang dominan dan diagram piper untuk mengetahui asal (genesa) mataair. Ada enam satuan batuan tempat pemunculan mataair di daerah penelitian, yaitu mataair pada satuan batuan Kuarter aluvium, vulkanik lava, vulkanik muda, vulkanik tua, formasi Gintung, dan batuan Tersier. Sedang faktor utama yang menentukan agihan mataair adalah struktur geologi, yaitu arah kemiringan lapisan batuan. Arah kemiringan mataair di daerah penelitian secara garis timut menenggara dengan Gunungapi Ciremai umpan airtanahnya. besar mengarah sebagai daerah Debit mata air di daerah penelitian terpengaruh oleh batuan penyusunnya. Mataair pada daerah Kuarter sebagian besar mempunyai debit besar, karena batuan penyusun daerah tersebut mempunyai nilai kelulusan tinggi hasil aktivitas atau erupsi gunungapi. Mataair pada daerah ini umumnya terjadi secara artesis, melalui lubang sekunder dan kontak antara material kasar dengan material halus di bawahnya. Mataair berdebit kecil banyak dijumpai pada daerah Tersier yang terjadi sebagai akibat pemotongan muka airtanah setempat. Perbedaan kualitas air mataair ditunjukkan oleh perbedaan kandungan unsur kimia berupa Ca++, Mg++, Na+, K+, C1, S04 HCO3, dan daya hantar listrik pada tiap satuan batuan. Mataair pada daerah Kuarter mempunyai klas kimia mataair yang hampir sama seperti kalsium magnesium bikarbonat, alkali kalsium magnesium bikarbonat, dan magnesium kalsium alkali bikarbonat; sedang pada daerah Tersier mempunyai klas kimia yang hampir sama pula yaitu magnesium kalsium bikarbonat dan kalsium magnesium bikarbonat. Umumnya kualitas air mataair pada daerah vulkanik mempunyai kualitas yang baik kecuali pada daerah dekat mataair panas dengan kadar natrium dan klorida tinggi. Pada satuan Kuarter aluvium konsentrasi Ca++ 10,89 mg/1; Mgt ++ 6,59 mg/1; Na 7,5 mg/1; K+ 2,68 mg/1; C1 3,89 +++4=++ =Ca++ mg/1; S04 1,34 mg/1 dan HCO3 80,76 mg/1. Satuan Vulkanik lava konsentrasi Ca++ 18,79 mg/1; Mg 10,07 mg/1; Na* 7,5 mg/1; K 2,68 mg/1; C1 6,17 mg/1; so 7,3 mg/1 dan HCO3 122,13 mg/1. Satuan Vulkanik muda Ca 15,5 mg/1; Mg 7,96 mg/1; Na 11,7 mg/1; K 5,34 mg/1; C1 5,15 mg/1; S04 8,13 mg/1 dan HCO3 108,47 mg/1. Vulkanik tua konsentrasi 19,11 mg/1; Mgt 9,9 mg/1; Na 15,0 mg/1; K+ 8,0 mg/1; C1 6,11 mg/1; S04 12,6 mg/1; dan HCO3 35 mg/1. Formasi Gintung konsentrasi Cat 16,94 mg/1; Mg 7,93 mg/1; Nat 16,5 mg/1; K 5,1 mg/1; C1 8,22 mg/1; S04 15,0 mg/1 dan HCO. 111,6 mg/1. Formasi Halang konsentrasi Ca++ 39,9 mg/1; Mg 27,3; Na 12,3 mg/1; K 5,1 mg/1; C1 9,6 mg/l, SO4 formasi Pemali konsentrasi Ca 107,1; Mg] 12,3 mg/1; K 5,1 mg/1; C1 9,6 mg/1; S04 16,56 dan HCO3++133+16,56 mg/1 dan HCO3 218.8 mg/l.
-
Kata Kunci : Mataair,Kuningan,Jawa Barat