Laporkan Masalah

Pengaruh Oktidimetil PABA dan Zat Pewarna Bengal Merah Terhadap Stabilitas Sistin dengan Dikenai Paparan Cahaya Matahari

Zuhdiyah Tri Wahyuni, Dr. Achmad Mursyid, M.Sc, Apt

1991 | Skripsi | S1 FARMASI

? Pemakaian kosmetika telah sedemikian meluas dan memasyarakat di Indonesia, demikian pula pemakaian kosmetika tabirsurya. Oktildimetil PABA merupakan salah satu turunan PABA yang biasa dipergunakan sebagai zat aktif dalam sediaan tabirsurya. Mengingat penggunaan tabirsurya dan penggunaan zat pewarna dalam kosmetika yang dapat mengakibatkan kelainan pada kulit, maka perlu dilakukan penelitian untuk menguji pengaruh oktildimetil PABA dan zat pewar na bengal merah terhadap stabilitas sistin (sebagai salah satu asam amino esensial dalam protein kulit) setelah di- kenai paparan cahaya matahari. Dalam penelitian ini dibuat tiga macam formula yang setelah dikenai paparan cahaya matahari dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap sistin yang terdapat dalam formulanya masing-masing, dengan menggunakan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis) melalui alat perekam KL. Formula campuran silika gel, sistin, oktildimetil PABA, serta bengal merah dalam formulanya masing-masing dikenai paparan cahaya matahari selama 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 jam (dalam cuaca cerah), kemudian diekstraksi dengan HC1 0,1 N dan dilanjutkan uji KIT dengan silika gel GF 254 sebagai fase diam, serta campuran fenol : air (5:1) seba gai fase gerak dan larutan ninhidrin dalam etanol 0,2 % sebagai penampak bercak. Hasil analisis kualitatif menunjukkan pada KIT masing-masing formula setelah dikenai paparan cahaya matahari terdapat satu bercak berwarna ungu pada formula 1 (sistin) dan formula 2 (sistin + oktildimetil PABA). Sedangkan pada formula 3 (sistin+ oktildimetilPABA bengal merah) menunjukkan dua bercak. Hasil penetapan kadar sistin pada masing-masing formula menunjukkan penurunan secara bermakna sebesar 40,00% (formula 1, pada jam ke 6), 37,04% (formula 2, pada jam ke 4) dan 50,63% (formula 3, pada jam ke 6) setelah dikenai paparan cahaya matahari. Sistin yang dicampur dalam formula 3 relatif lebih stabil dibanding sistin yang dicampur dalam formula 2. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh aktildimetil PABA terhadap degradasi sistin dihambat oleh bengal merah. Dengan uji Dunnett's taraf kepercayaan 95% antara kadar sistin yang dikenai paparan cahaya matahari selama t jam dan kadar sistin yang tidak dikenai paparan cahaya matahari me- nun jukkan adanya perbedaan yang nyata pada penyinaran 4 jam untuk formula 2 dan pada penyinaran 6 jam untuk formula 1 dan formula 3.

Kata Kunci : Bengal merah, Oktidimetil PABA, Radiasi, Sistin

  1. S1-FAR-1991-ZuhdiyahTriWahyuni-abstract.pdf  
  2. S1-FAR-1991-ZuhdiyahTriWahyuni-bibliography.pdf  
  3. S1-FAR-1991-ZuhdiyahTriWahyuni-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FAR-1991-ZuhdiyahTriWahyuni-tittle.pdf