NILAI EKONOMI KARBON RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN SLEMAN
Diah Fitri Astuti Ningrum, Dr. Rika Harini, S.Si., M.P. ; Dr. Much. Taufik Tri Hermawan, S.Hut. M.Si.
2024 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan
Ruang terbuka hijau merupakan kawasan atau area yang didominasi oleh
vegetasi yang dibuat untuk menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem
lingkungan hidup dan menciptakan keselarasan antara ekosistem alami dengan
ekosistem buatan di perkotaan serta meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan
yang sehat, asri, dan nyaman. namun pertambahan penduduk dan perubahan iklim
membawa tantangan baru dalam mempertahankan dan mengelola ruang terbuka hijau
di perkotaan. Permasalahannya ruang terbuka hijau ini belum diperhitungkan atau
belum disadari betapa besar nilainya bagi penyelesaian masalah lingkungan
perkotaan karena manfaatnya intangible.
Penelitian ini bertujuan untuk (1)
mengestimasi potensi biomassa, simpanan karbon, dan serapan karbon pada ruang
terbuka hijau di Kabupaten Sleman, (2)
menghitung nilai ekonomi karbon ruang terbuka hijau di Kabupaten Sleman,
dan (3) merumuskan strategi pengelolaan ruang terbuka hijau di Kabupaten
Sleman. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif
deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi literatur.
Perhitungan ekonomi dilakukan dengan identifikasi nilai guna langsung dan nilai
guna tidak langsung. Selanjutnya, teknik analisis data menggunakan persamaan
allometrik, metode harga pasar, CVM, WTP, dan SWOT.
Berdasarkan hasil
penelitian pada ruang terbuka hijau di Kabupaten Sleman diperoleh biomassa
sebesar 1.195.685,19 ton, simpanan karbon sebesar 2630359,64 ton/ha, dan serapan
karbon sebesar 9653052,87 ton/ha. Untuk total valuasi ekonomi karbon diperoleh
sebesar 12.967.039.769.611-/tahun, yang dihasilkan dari nilai guna langsung
karbon sebesar Rp. 12.958.352.769.611-/tahun dan nilai guna tidak langsung karbon
sebesar Rp. 8.687.000.000-/tahun. Dan dari analisis swot didapatkan alternatif
strategi pengelolaan yang berbeda-beda pada setiap ruang terbuka hijau di
Kabupaten Sleman
Green open space
is an area or area dominated by vegetation that is made to maintain the harmony
and balance of environmental ecosystems and create harmony between natural
ecosystems and artificial ecosystems in urban areas and improve the quality of
a healthy, beautiful and comfortable urban environment. However, population
growth and climate change bring new challenges in maintaining and managing
green open space in urban areas. The issue is that this green open space has
not been taken into account or has not been realized how great its value is for
solving urban environmental problems because of its intangible benefits.
This study aims
to (1) estimate the biomass potential, carbon storage, and carbon sequestration
of green open space in Sleman Regency, (2) calculate the carbon economic value
of green open space in Sleman Regency, and (3) formulate green open space management
strategies in Sleman Regency. The research method used was descriptive
quantitative analysis. Data were obtained through observation, interviews, and
literature studies. Economic calculation was conducted by identifying direct
use value and indirect use value. Furthermore, data analysis techniques used
the allometric equation, market price method, CVM, WTP, and SWOT.
Based on the
results of research on green open spaces in Sleman Regency, biomass of
1,195,685.19 tons, carbon storage of 2630359.64 tons/ha, and carbon
sequestration of 9653052.87 tons/ha were obtained. For the total economic
valuation of carbon obtained amounted to 12,967,039,769,611-/year, resulting
from the direct use value of carbon of Rp. 12,958,352,769,611-/year and
indirect use value of carbon of Rp. 8,687,000,000-/year. And from the swot
analysis, alternative management strategies are obtained for each green open
space in Sleman Regency.
Kata Kunci : Karbon, Nilai Ekonomi, Ruang Terbuka Hijau