POTENSI PERMUDAAN ALAM NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum Linn.) DI BLOK SENDANG AYU PETAK 5 WANAGAMA I GUNUNG KIDUL
MARIA KURNIA NUGRAHANI, Ir. Sukimo D.P., M.P.
2008 | Skripsi | S1 KEHUTANANNyamplung merupakan salah satu tumbuhan yang termasuk famili Guttiferae (Clusiaceae), dengan nama ilmiah Calophyllum inophyllum L.. Nyamplung termasuk tumbuhan bernilai ekonomis tinggi, karena selain hasil kayunya nyamplung juga menghasilkan minyak. Akan tetapi, seiring dengan bertambah nya jumlah penduduk dan semakin terbatasnya potensi kayu komersial mengakibatkan eksploitasi terhadap hutan semakin besar. Eksploitasi ini mengakibatkan penurunan potensi permudaan. Selain itu penurunan potensi permudaan juga diakibatkan belum adanya upaya penanaman. Hal ini juga terjadi pada teg akan nyamplung di Wanagama I Gunung Kidul, khususnya di Blok Sendang Ayu Petak 5. Tegakan nyamplung di Blok Sendang Ayu ini telah mengalami regenerasi melalui permudaan alam, tetapi hingga saat ini potensinya belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan, tingkat dominasi, dan persebaran permudaan alam nyamplung di Blok Sendang Ayu Petak 5 Wanagama I Gunung Kidul. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sampling dengan membuat transek sepanjang 100 m. Dalam jalur transek dibuat petak ukur bertingkat 20 m x 20 m, jarak antar jalur transek 100 m, dan dilakukan pada 4 jalur transek yang terdiri dari 5 petak ukur sehingga jumlah total petak ukur 20 petak ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permudaan alam nyamplung di Blok Sendang Ayu memiliki kerapatan pada tingkat semai 13.125 batang, tingkat sapihan 2.300 batang, tingkat tiang 150 batang dan tingkat pohon 6 batang. INP tingkat semai 49,15 %, tingkat sapihan 363,75 %, tingkat tiang 139,9 %, dan tingkat pohon 31,45 %. Sedangkan untuk pola sebarannya cenderung meng elompok.
Nyamplung is one of plants which is included into Guttiferae (Clusiaceae) family, with scientific name Calophyllum inophyllum. Nyamplung is high economic value plant, because besides its wood, nyamplung also produces oil. However, the citizens rising and the limited commercial wood potency cause higher forest exploitation. This exploitation causes the regeneration potency decreasing. Besides, the decrease of regeneration potency is also caused by the absence of replanting activity. The similar thing also happens in stands or nyamplung in Wanagama I Gunung Kidul, especially Block Sendang Ayu Compartment 5. This stands had naturally regenerated. However, up to now the exact potency has not been known yet. Hence, it is important to hold a research in this field. This research is aimed to investigate the density, Importance Value Index, and the spreading of natural regeneration of nyamplung in Block Sendang Ayu Compartment 5 Wanagama I Gunung Kidul. This research used sampling by making transect line along 100 meters with nested plot (20x20) meters and the distance between transect lines were 100 meters There were 4 transect lines and each transect line is consisted of 5 plots. It means that the number of all plots were 20. The research results showed that regeneration density of nyamplung in seedling 13.125 stems, sapling 2.300 stems, poles 150 stems, and trees 6 stems Importance Value Index of nyamplung in seedling 49,15 %, sapling 363,75 %, poles 139,9 %, and trees 31,45 %. Meanwhile, the regeneration spreading of nyamplung was mostly grouped.
Kata Kunci : Potensi, Permudaan, Nyamplung, Blok Sendang Ayu