Perbandingan Metode Penetapan Kadar Asam Salisilat Bebas Dalam Sediaan Astosal Secara Spektrofoluometri Sinar Tampak
Suharyanto, Drs. Sudibyo Martono, M.S., Apt.
1991 | Skripsi | S1 FARMASI? Telah dilakukan penelitian mengenai penetapan kadar asam salisilat bebas dalam sediaan asetosal dengam metode spektrofluorometri dan spektrofotometri sinar tampak. Penelitian dilakukan dengan cara menetapkan kadar asam salisilat bebas dalam sediaan obat yang mengandung asetosal yang lazim terdapat di pasaran di Yogyakarta. Pengukuran secara spektrofluorometri dilakukan setelah sampel dilarutkan dalam kloroform dan diekstraksi dengan buffer fosfat pH 4, kemudian intensitas sinar diukur pada panjang gelombang eksitasi 297 nm dan Panjang gelombang emisi 407 nm. Sedangkan pengukuran secara spektrofotometri sinar tampak dilakukan setelah sampel dilarutkan dalam alkohol dan diencerkan dengan akuades, kemudian direaksikan dengan garam besi(III) sehingga terbentuk komplek yang berwarna, intensitas sinar diukur pada panjang gelombang 527 nm. Dengan menggunakan persamaan kurva baku yang diperoleh, dihitung kadar asam salisilat bebas pada masing-masing sediaan asetosal. Dalam penelitian ini faktor lamanya penyimpanan dan cara penyimpanan tidak dikontrol sehingga kadar asam sali- silat yang diperoleh sesuai dengan kondisi sediaan aseto- sal yang terdapat di pasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada metode spektrofotometri sinar tampak, sediaan asetosal dalam bentuk tablet kadar asam salisilatnya lebih sedikit dibanding ben- tuk sediaan puyer. Metode spektrofotometri sinar tampak menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi dibanding metode
Kata Kunci : Asam salisilat, Asetosal, Sinar tampak, Spektrofluorometri